BI Tepis Deflasi Agustus Terjadi karena Daya Beli Turun

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA.co.id – Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, menilai deflasi yang terjadi pada Agustus 2017 tidak ada kaitannya dengan penurunan daya beli masyarakat. Melemahnya daya beli pada kuartal II 2017, menurut Agus, disebabkan adanya pergeseran pola konsumsi masyarakat.

Pertumbuhan Ekonomi AS Beri Tekanan ke Ekonomi Global, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Pada kuartal III diperkirakan daya beli akan lebih menguat. "Kalau terkait konsumsi kita sama-sama mengikuti bahwa konsumsi kita ada pergeseran ke kuartal III, karena dfi kuartal II terlihat bahwa kalau dibandingkan kuartal II tahun lalu itu ada penurunan," jelas Agus di Istana Negara, Jakarta, Selasa 5 September 2017.

Agus mengatakan, ada beberapa hal yang membuat deflasi terjadi pada Agustus. Salah satunya adanya penyesuaian tarif transportasi umum yang menurun. Selain itu, harga pangan juga dapat dikendalikan dengan baik oleh pemerintah.

ESDM: Tarif Listrik Juli sampai September 2023 Tidak Naik

"Kita sama-sama tahu di Agustus kemarin adalah periode anak masuk sekolah sehingga cukup banyak alokasi dana masyarakat yang digunakan mendukung pendidikan," tambahnya. 

Lebih lanjut dia mengaku optimistis, dengan capaian ini inflasi akan terkendali hingga akhir tahun. Sehingga apa yang menjadi target Bank Indonesia dapat terwujud. 

Tetap Mengandalkan Daya Beli Masyarakat

"Tetapi secara umum inflasi yang kita lihat adalah deflasi dan ini menunjukkan bahwa di 2017 ini akan sesuai target 4 persen," jelasnya. (ren)

Menteri BUMN Erick Thohir

Harga BBM Non-subsidi Pertamina Tidak Naik, Erick Thohir: Demi Jaga Stabilitas Ekonomi

Pertamina tak menaikkan harga BBM non-subsidi di saat SPBU kompetitor di dalam negeri ramai-ramai malah menaikkan

img_title
VIVA.co.id
5 Februari 2024