Kala Ekonomi Dunia Membaik dan RI Perlu Ambil Momentum

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo
Sumber :
  • Chandra Gian Asmara/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Bank Indonesia menyebut, Indonesia perlu memanfaatkan momentum membaiknya kondisi perekonomian dunia, sebagai salah satu pendorong ekonomi domestik. Apalagi, beberapa bulan terakhir, situasi ekonomi global menunjukkan perbaikan.

7 Negara Ekonomi Terbesar di Dunia Tahun 2050, Peringkat Indonesia Gak Main-main!

"Indonesia harus mengambil kesempatan tersebut," kata Gubernur BI Agus Martowardojo dalam pembukaan Indonesia Banking Expo 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa 19 September 2017.

Agus menjelaskan, pertumbuhan kredit perbankan sampai saat ini tercatat masih relatif rendah. Hingga pertengahan 2017, pertumbuhan kredit perbankan masih berada di kisaran 7,75 persen secara year on year, atau melambat dibandingkan periode sama tahun lalu yang mampu tumbuh double digit.

BI Sebut Perlambatan Ekonomi 2024 Dipengaruhi Negara-negara Eropa dan China

"Pertumbuhan kredit perbankan relatif rendah. Tantangan Indonesia saat ini adalah konsolidasi di perbankan, korporasi, dan rumah tangga," kata Agus.

Ketua Perhimpunan Bank-Bank Nasional Kartika Wirjoatmodjo menegaskan, meskipun pertumbuhan kredit relatif melambat, namun sejumlah indikator perbankan nasional hingga pertengahan kedua tahun ini masih cukup baik dan sehat.

Sri Mulyani Ungkap Ekonomi Global 2024 Masih Diproyeksi Lemah oleh IMF dan World Bank

Hal itu tercermin dari rasio kecukupan modal, atau capital adequacy ratio berada di rasio 22,7 persen. Sementara itu, loan to deposit ratio berada di kisaran 89 persen, dan rasio kredit bermasalah atu non performing loan masih di bawah tiga persen.

"Kami tetap optimis, perbankan nasional bisa tumbuh lebih baik dan memberikan kontribusi kepada perekonomian nasional," ujar Kartika.

VIVA Militer: Rudal hipersonik Iran gagal dibendung sistem Iron Dome Israel

Waspadai Dampak Ekonomi Politik atas Serangan Iran ke Israel

Serangan drone Iran ke Israel dikhawatirkan bakal berdampak secara politik dan ekonomi dalam negeri yang terjadi pada Sabtu malam, 13 April 2024. Memang, serangan Iran in

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024