Kini Bengkel Pesawat Lion Air Bisa Saingi GMF

Pesawat Lion Air.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Bengkel pesawat yang lebih dikenal dengan Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) milik Indonesia, PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF) punya saingan baru. Mereka adalah MRO milik Lion Air, Batam Aero Technic (BAT).

Lion Air Buka Suara soal 2 Pegawainya Ditangkap Kasus Penyelundupan Narkoba

General Manager Logistic BAT, Dedeng Ahmadi, mengungkapkan saat ini BAT memiliki fasilitas yang lebih memadai dibandingkan GMF, yaitu Engine Test untuk pesawat, dan menjadi satu-satunya fasilitas yang ada di Asia.

Menurut dia, dengan adanya fasilitas tersebut,BAT percaya diri bisa menyaingi GMF. Engine test sendiri dalam proses pembangunan dan akan selesai bertepatan dengan pembangunan hanggar BAT tahap dua.

2 Pegawai Lion Air Ditangkap Terlibat Penyelundupan Narkoba, Begini Modusnya

"Kami memiliki fasilitas di Batam yaitu engine test dan satu-satunya di Asia. Kami sudah menjadi MRO internasional tentunya, dan saya pikir kami bisa menyaingi GMF," kata Dedeng kepada VIVA.co.id di Hanggar BAT, Batam, Rabu 11 Oktober 2017.

Ia menuturkan, meski memiliki fasilitas yang lebih canggih, pihaknya mengakui belum mendapatkan pengakuan otoritas Eropa atau European Aviation Safety Agency (EASA), sementara GMF sudah memiliki.

Top Trending: Pertamina Bebastugaskan Karyawan Viral hingga Sosok Pimpinan Jemaah Aolia

"Kami sedang progres untuk itu. Kami masih dalam proses merapikan ruangan, luas dan juga hanggar harus di tutup full untuk mendapat EASA. Saat ini kami sedang fokus menyelesaikan hanggar BAT tahap dua yang rencananya selesai pada akhir tahun depan," lanjut dia.

Seperti yang diketahui, GMF selama ini seakan menjadi pusat utama bengkel pesawat di Indonesia. Semakin bertambahnya jumlah unit pesawat yang beroperasi di Indonesia bahkan membuat sejumlah maskapai terpaksa menjalani perawatan rutin ke luar negeri.

BAT seakan menjadi jawaban, dan sudah beroperasi sejak tahun 2014 lalu. Total luas hanggar ini adalah 28 hektare dan baru terbangun empat hektare. Lion Air Group sendiri menginvestasikan dana sebanyak Rp7 triliun untuk mengembangkan bengkel pesawat.

BAT tersebut akan dibangun sebanyak tiga tahap dengan rincian tahap pertama yang sudah selesai seluas empat hektare yang dapat menampung sebanyak 12 pesawat narrow body seperti Boeing 737-900 ER. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya