Akses Modal UKM Diklaim Lebih Lancar di Tahun ke-3 Jokowi

Rapat Kerja DPR dengan ESDM dan Kemenkop UKM
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mengklaim, selama tiga tahun ini pemerintahan Presiden Joko Widodo, telah melakukan upaya untuk mempermudah akses permodalan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, atau UMKM.

5 Upaya BI Pulihkan Sektor Koperasi dan UMKM di Tengah COVID-19

"Hal ini salah satunya dilakukan dengan mendorong percepatan penyaluran KUR (Kredit Usaha Rakyat)," ujar Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Selasa 17 Oktober 2017. 

Dia menjabarkan, penyaluran KUR hingga kini telah mencapai Rp69,6 triliun, atau 65,5 persen dari total target KUR sebesar Rp106,2 triliun tahun ini. KUR itu rencananya akan disalurkan kepada 3.098.515 juta debitur.

Menteri Teten Bantu Bukakan Pintu Rezeki Buat Nelayan

Untuk memaksimalkan peran koperasi, dia menjelaskan, ada tiga tahapan yang sedang didorong oleh kementeriannya. Pertama, reorientasi dengan mengubah paradigma koperasi menjadi lebih modern dan berdaya saing. 

Kedua, rehabilitasi. Yakni dengan membangun online database system (ODB) untuk memperoleh data koperasi yang akurat. Saat ini, ada 40.013 unit koperasi yang dibubarkan karena tidak aktif, dan yang aktif berjumlah 153.171 unit.

OJK Diminta Tak Tuding Koperasi Digital Sebagai Pinjaman Online Ilegal

Ketiga, adalah dengan meningkatkan kapasitas koperasi melalui regulasi. Perkuatan Sumber Daya Manusia (SDM) hingga pengembangan teknologi yang digunakan untuk berbisnis.

"Setelah melalui berbagai upaya penguatan koperasi, akhirnya koperasi  mendapat peran yang lebih besar dalam menjalankan program pemerintah melalui KUR," jelasnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, dengan segala upaya yang dilakukan kontribusi koperasi dan UKM dalam mendorong ekonomi terus meningkat. Hal itu terbukti dengan berbagai data yang ada. 

"Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM dan BPS yang telah diolah,  kontribusi PDB koperasi terhadap PDB nasional dari 1,71 persen pada 2014 naik menjadi 3,99 persen pada 2016," katanya.  

Sementara itu, rasio kewirausahaan nasional yang pada 2014 tercatat hanya 1,65 persen. Kini, melonjak menjadi 3,01 persen se Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya