Kuartal III, Laba Bersih Garuda Indonesia Naik 216 Persen

Garuda Indonesia Sambut Kedatangan Penghargaan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA – PT Garuda Indonesia Tbk membukukan laba bersih US$61,9 juta atau sekitar Rp839,6 miliar (kurs Rp13.565 per dolar AS) pada kuartal III-2017. Capaian itu naik 216,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Cinema XXI Tebar Dividen 2023 Rp 666 Miliar

Perusahaan juga mencatatkan kenaikan pendapatan operasional sebesar 11,2 persen, dari US$1,10 miliar pada kuartal III-2016 menjadi US$1,22 miliar pada periode yang sama tahun ini.    

Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N. Mansury, mengungkapkan, pertumbuhan positif tersebut didukung oleh peningkatan kinerja perusahaan di seluruh aspek, mulai dari finansial, operasional, maupun layanan.

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun pada 2023, Anjlok 10,5 Persen

“Berbagai upaya yang dilakukan perusahaan mulai menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini terlihat dari pertumbuhan positif yang dicapai, terutama pada kinerja rute internasional, tingkat utilisasi pesawat, dan kontribusi pendapatan dari platform e-commerce," ujar Pahala dikutip dari keterangan resminya, Kamis 26 Oktober 2017. 

Secara year to date, Garuda Indonesia membukukan pendapatan operasional sebesar US$3,11 miliar, atau naik 8,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$2,86 miliar. Sejalan dengan profit yang dicapai pada kuartal III-2017, Garuda Indonesia juga berhasil menekan rugi bersih menjadi US$76,1 juta hingga bulan kesembilan tahun ini.

Laba Vale Indonesia Kuartal III-2023 Turun Jadi US$52,6 Juta, Ini Pemicunya

Menurut dia, kinerja operasional perusahaan di pasar internasional pun tercatat di atas rata-rata kinerja maskapai Asia Pasifik. Perusahaan berhasil mengangkut sebanyak 3,7 juta penumpang internasional selama tahun ini atau naik 12,8 persen dibandingkan periode sama tahun lalu 3,3 juta penumpang.

Adapun penumpang kilometer diangkut (RPK) meningkat sebesar 15,5 persen, jauh di atas rata-rata pertumbuhan RPK maskapai di Asia Pasifik sebesar 7,9 persen.

Pertumbuhan tersebut juga ditopang oleh adanya peningkatan yang signifikan pada kontribusi pendapatan dari platform digital perusahaan sebesar US$450,6 juta selama 2017, atau naik 7,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan ini didorong oleh adanya kenaikan jumlah download Mobile Apps Garuda Indonesia sebanyak 698 ribu unduhan sepanjang 2017, sehingga total unduhan aplikasi mobile tersebut sejak pertama kali diluncurkan hingga saat ini telah mencapai 2 juta unduhan.

Garuda Indonesia mencatatkan pertumbuhan pendapatan kargo sebesar 9,6 persen menjadi US$170,8 juta pada 2017. Selain itu, sejalan dengan program Revenues Management System Enhancement, perusahaan juga berhasil membukukan peningkatan ancillary revenues sebesar 19 persen menjadi US$53,9 juta pada tahun ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya