Pembangkit Listrik Gas-Uap 450 MW Dibangun di Madura

General Manager PT PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah II, Eko Priyantono Aviantoro.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA – Ketersediaan listrik di kawasan di Pulau Madura, Jawa Timur, bakal terpenuhi secara merata. Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap atau PLTGU di Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep. Pembebasan lahan sudah mulai dilakukan. 

Orang Kaya Madura Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran: Kami Titipkan Nasib Petani Tembakau

Proyek PLTGU dengan nilai investasi Rp5 triliun itu dibangun di atas lahan seluas lima hektare. Segala prosedur dan teknis dilakukan, di antaranya analisis masalah dampak lingkungan dan pembebasan lahan.

"Mudah-mudahan pembebasan lahannya 2018 selesai," kata General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah II, Eko Priyantono Aviantoro, usai penyerahan simbolik dana CSR dan mobil edukasi keliling saat upacara Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-748 di kantor pemkab setempat, Selasa, 31 Oktober 2017.

Gondol 15 Motor di Pamekasan, Pasutri Pencuri Kelas Kakap Ditangkap Polisi

Eko mengatakan, proyek PLTGU itu bagian dari program listrik 35 ribu megawatt (MW) untuk Indonesia yang dicanangkan Pemerintahan Joko Widodo tahun lalu. Di Madura, JBTB II kebagian proyek pembangunan pangkalan listrik tenaga gas dan uap dengan kapasitas 450 MW.

Hingga kini, kata Eko, tingkat kebutuhan warga Madura akan listrik sebanyak 180 MW. Selama ini, listrik di Madura dipasok dari pangkalan listrik yang ada di Pulau Jawa. "Sementara ini Madura dipasok dari Jawa melalui kabel laut, dengan kapasitas 285 megawatt. Sementara beban puncak saat ini 180 megawatt," katanya menambahkan.

Sosok Panglima Madas yang Siap Pasang Badan Bela Hercules

Di sisi lain, pertumbuhan jumlah penduduk dan pembangunan di Madura kian pesat. Diperkirakan, pada 2022, kabel laut tersebut sudah tidak mampu lagi memasok kebutuhan listrik di Madura. "Jadi, PLTGU ini memang perlu dibangun dan supaya sisi keamanan dan keandalannya lebih terjamin," ujar Eko.

Diperkirakan, proyek PLTGU tersebut akan selesai tergarap selama tiga tahun. Eko berharap, pada 2018 nanti pembebasan lahan sudah selesai dan pelaksanaan proyek bisa dilakukan. "Targetnya pengerjaan PLTGU ini selesai dalam tiga tahun." 

Nah, serah terima dana CSR dan mobil edukasi keliling dari PLN ke warga melalui Pemkab Sumenep adalah bagian dari sosialisasi PLTGU tersebut sekaligus hadiah Hari Jadi Sumenep ke-748. CSR sebesar Rp1,60 miliar itu akan diberikan kepada warga Saronggi sekitar proyek PLTGU untuk budidaya rumput laut. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya