- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA – Harga emas acuan dunia pagi ini masih terus dibuka turun setelah pada sesi sebelumnya sempat naik sekitar satu persen. Melemahnya harga emas dunia pagi ini juga dilatarbelakangi oleh meroketnya sejumlah saham di Asia dalam 10 tahun terakhir.
Dilansir dari reuters, Selasa 7 November 2017, harga emas di pasar spot tercatat turun 0,1 persen ke level US$1.280,24 per ons. Sementara itu, emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun 0,1 persen ke posisi US$1.280,9 per ons
Peningkatan saham Asia yang menyentuh level tertinggi dalam satu dekade terakhir membuat Indeks Saham Asia Pasifik terbesar MSCI merayap naik hingga 0,3 persen di awal perdagangan. Kemudian, dolar AS semakin merosot dalam delapan bulan terakhir terhadap Yen Jepang
Emas Domestik
Untuk harga emas PT Aneka Tambang Tbk, pada hari ini justru tercatat naik sekitar Rp1.000 per gram dibanding perdagangan kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, Selasa, 7 November 2017, untuk pembelian di kantor Pulogadung, Jakarta Timur, emas dibanderol sekitar Rp624 ribu per gram.
Untuk pembelian kembali, atau buyback, Antam menetapkan harga Rp555 ribu per gram. Harga ini naik Rp1.000 per gram dibanding perdagangan kemarin.
Berikut ini harga emas berdasarkan ukuran. Emas lima gram Rp2,97 juta, 10 gram Rp5,9 juta, 25 gram Rp14,68 juta, dan 50 gram Rp29,31 juta. Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp58,57 juta, 250 gram Rp146,3 juta, dan emas 500 gram Rp292,4 juta.
Untuk produk Batik all series ukuran 10 gram dan 20 gram dipatok masing-masing Rp6,35 juta dan Rp12,31 juta. Selanjutnya, produk edisi Idul Fitri, ukuran 2 dan 5 gram dibanderol Rp1,28 juta dan Rp3,05 juta.
Transaksi pembelian emas langsung di kantor Antam Pulogadung, setiap harinya dibatasi 150 antrean. Dan hari ini, untuk emas ukuran dua gram, tiga gram, lima gram, 100 gram dan 250 gram tidak tersedia. (one)
