Cara Mal Bersaing dengan E-commerce

Pusat perbelanjaan.
Sumber :
  • Bimo Fundrika / VIVA.co.id

VIVA – Perlambatan daya beli masyarakat dan peralihan pola belanja dari offline menjadi online, diketahui telah membuat sejumlah gerai ritel tutup.

6 Tewas Kasus Penikaman Massal di Mal Sydney, Pelaku Ditembak Mati Polwan

Sebut saja, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) menutup dua gerainya di kawasan Blok M dan Manggarai. Kemudian, penutupan Gerai Lotus dan Debenhams oleh PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).

Namun, tidak semua aksi para pelaku toko virtual, atau e-commerce saat ini berhasil menggantikan peran pusat perbelanjaan besar yang masih menganut pola offline, atau sistem konvensional.

Kulineran di Bogor, Bisa Belanja Sekaligus Nikmati Dodonyaki Khas Jepang yang Lezat

Selain itu, dengan maraknya peralihan pola belanja dari offline menjadi online, memacu para pengembang untuk berkreasi dan mengubah konsep mal. Seperti salah satunya, yang dilakukan Mall Pesona Square.

Executive Director Cushman&Wakefiled Indonesia, Lini Djafar mengatakan, konsep mal saat ini berubah, tidak sekedar sebagai tempat berbelanja barang kebutuhan, tetapi juga menyediakan tempat berkumpul, tempat makan dan minum (food and beverage), serta tempat hiburan keluarga pun dibuat dengan tema mengikuti gaya hidup "kekinian".

HAPIMART Ritel Asal Tiongkok Resmi Beroperasi di ITC Cempaka Mas

"Jadi, bisa menghabiskan waktu libur bersama keluarga (di mal). Lebih sering dipergunakan untuk bejalan-jalan ke mal, atau sering juga dipergunakan untuk tempat pertemuan (meeting point) relasi, teman, maupun mitra bisnis," kata Lini.

Untuk itu, bagi Lini, maraknya toko virtual (e-commerce) bukanlah menjadi ancaman bagi ritel tradisional, atau mal. Sebab, masih banyak produk yang tidak dapat dibeli secara online seperti produk elektronika, produk fashion, dan masih banyak lainnya, dimana pembeli ingin mencobanya terlebih dahulu.

Sementara itu, Lini mengatakan, mengacu kepada data tingkat hunian ruang ritel di wilayah penyangga Jakarta seperti Depok, Tangerang, dan Bekasi, mengalami pertumbuhan sebesar 0,4 persen pada semester II 2017, dibanding semester sebelumnya. Sedangkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya tumbuh 3,2 persen dengan tingkat hunian rata-rata 84,3 persen.

Berbeda dengan tingkat hunian sektor ritel di Jakarta, yang belum mengalami pertumbuhan, atau minus 0,7 persen dengan tingkat hunian 84,4 persen. “Namun, kalau dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya naik 0,5 persen,” jelas Lini.

Sementara itu, Direktur Utama PT Menara Depok Square Alwi Bagir Mulachela optimistis Mall Pesona Square (MPS) yang saat ini telah menyelesaikan pekerjaan atap bangunan, bakal ramai dikunjungi, mengingat daya beli masyarkat Jabodetabek masih tinggi.

"Target kami Mei 2008, sudah beroperasi bertepatan dengan datangnya bulan puasa. Sebab, Desember 2017, sudah memasuki tahap finishing (penyelesaian akhir)," kata Alwi, seperti dikutip dari keterangannya, Sabtu 2 Desember 2017.

Alwi mengatakan, sejauh ini areal komersial di Mall Pesona Square sudah terisi 98 persen, di dalamnya terdapat 10 brand besar di antaranya Centro, Cinema XXI, Hypermart, H&M, Amazone Family Entertainment, Gold's Gym, Best Denki, Food Avenue.

"Mall Pesona Square mendapat sambutan positif dari tenant, karenanya kami harus menjaga komitmen progres pembangunan dan finishing, sehingga diharapkan Desember 2017 sudah dapat serah terima dengan tenant," kata Alwi.

MPS sendiri didesain bagi segmen menengah atas, menempati areal seluas 42 ribu meter persegi dengan nilai investasi Rp1 triliun.

Menurut Direktur Pemasaran MDS, Muchsin Alatas, bangunan lima lantai ini nantinya akan terhubung langsung dengan apartemen dan perkantoran dalam kompleks Pesona City, menggunakan jalan layang, yang saat ini tengah tahap konstruksi.

Dia berharap, MPS menyedot 4.000 pengunjung setiap hari, Untuk mengantisipasi hal tersebut, telah disiapkan lahan parkir berkapasitas 1.500 kendaraan.

Apalagi, tambah Muchsin, sejauh ini baru ada satu mal yang setara. Itu pun, pengunjungnya sudah melebihi kapasitas setiap Sabtu, Minggu, dan hari libur. “Salah satu yang diharapkan menjadi daya tarik MPS adalah disediakannya ballroom berkapasitas 1.000 orang untuk berbagai event menarik,” ujarnya.

Sedangkan Alwi pada kesempatan, juga menjanjikan untuk menyiapkan kejutan saat pembukaan dalam upaya menyedot pengunjung termasuk menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk meramaikan mall nantinya.

Sementara itu, Lini Djafar melihat lokasi dari MPS yang hanya berjarak 300 meter dari gerbang keluar tol Cijago (Cinere-Jagorawi) akan menjadi keunggulan tersendiri untuk menjaring pengunjung.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya