Tantangan Infrastruktur Era Jokowi untuk Indonesia Timur

Ilustrasi/Pembangunan di sektor infrastruktur.
Sumber :
  • REUTERS/Lucky R./Antara Foto

VIVA – Infrastruktur menjadi salah satu kunci penopang pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Ada tiga aspek yang dinilai bisa memengaruhi percepatan pembangunan infrastruktur yaitu konektivitas, komoditas, dan sumber daya.

Harbak PU ke-76, Basuki Ajak Insan PUPR Berkontribusi Pulihkan Ekonomi

Hal ini disampaikan Guru Besar Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia, Bambang Laksmono dalam diskusi dan pameran foto 'Pembangunan Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal', di kampus UI, Depok, Jawa Barat.

Bambang mengatakan, percepatan infrastruktur telah menjadi prioritas program pemerintahan Joko Widodo. Proyek pembangunan tol, akses jalan hingga renovasi bandara terus dikebut di era Presiden Jokowi di berbagai daerah termasuk luar Jawa. Akses transportasi pun mendapat dampak positif dari kebijakan ini.

Usai Temui Penguasa Abu Dhabi, Jokowi Tinjau Pembangunan Infrastruktur

Bagi dia, konektivitas, komoditas, dan sumber daya memang saling terkait. Tiga aspek ini tak bisa dipisahkan. Kajian sosial ini diperlukan agar infrastruktur yang menunjang transportasi bisa mewujudkan rasa berkeadilan. Persoalan akses transportasi seperti daerah Indonesia bagian timur dinilainya akan terjawab.

"Ketiganya harus saling menunjang dalam infrastruktur. Komoditas, konektivitas, dan optimalisasi sumber daya lokal jadi aspek kunci pembangunan," kata Bambang dikutip VIVA, dalam keterangannya, Senin, 25 Desember 2017.

Ibas: Pembangunan Infrastruktur Jangan Jor-joran

Menurut dia, untuk sumber daya bisa mengoptimalkan resources lokal. Upaya ini baik untuk mendukung pemerataan pembangunan termasuk sumber daya manusia agar tak terjadi kesenjangan. Bila dalam proses pembangunan sudah memberikan manfaat, maka ketika selesai dibangun pun akan memberikan dampak yang berkelanjutan.

"Masyarakat merupakan elemen penting dan subjek pembangunan. Maka pembangunan harus memberikan kemanfaatan sebesar-besarnya bagi masyarakat," ujar Bambang.

Sementara, tenaga ahli Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Ben Antono menjelaskan pentingnya merangkul elemen masyarakat sekitar agar paham pentingnya pembangunan infrastruktur. Hal ini berdasarkan pengalamannya saat menjadi staf khusus Menteri Perhubungan ketika dijabat Ignasius Jonan.

Kata dia, kerap kali masyarakat sekitar tak paham dengan pentingnya rencana pembangunan infrastruktur terutama untuk transportasi. "Mengajak elemen masyarakat berdialog agar bisa memberikan pengertian arti pentingnya infrastruktur," tutur Ben.

Kemudian, ia menekankan perlunya kolaborasi yang efektif antara para perancang kebijakan teknis dengan ilmuwan sosial. Ben mencontohkan keberhasilan Bandara Wamena, Papua yang akhirnya bisa direnovasi dari segi kelas bandara dan kapasitas penumpang.

Begitu pun, perbaikan Bandara DEO Lama, Sorong yang juga diubah menjadi lebih layak dan punya akses nyaman. Keberhasilan ini karena dialog yang berkelanjutan dengan elemen masyarakat sekitar.

"Kondisi bandara yang masih berantakan disulap jadi begitu bagus. Aspek infrastruktur merupakan salah satu aspek berkelanjutan," kata Ben.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya