Kenapa Jokowi Ngebet Segera Diterapkan BBM Satu Harga

Ilustrasi-Pasokan BBM
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Presiden Joko Widodo, meresmikan program BBM Satu Harga, di Kalimantan. Simbolik ini, dilakukan Jokowi di Terminal Bahan Bakar Minyak, jalan Khatulistiwa No.282, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Pertamina Resmikan 9 Titik Penyalur BBM 1 Harga di Papua dan Maluku

Dalam sambutannya, Prsiden Jokowi mengatakan Indonesia adalah negara besar. Dengan kondisi infrastruktur yang beda-beda, maka juga berpengaruh pada harga BBM yang tidak sama. 

Selain itu, lanjut Kepala Negara, buruknya infrastruktur telah membuat daerah-daerah terpencil memiliki harga BBM yang bahkan mencapai sepuluh kali lipat dari harga normal yang dijual di pulau Jawa. 

Mendag Lutfi Dinobatkan Jadi Pemimpin Terpopuler oleh Warganet

"Ini yang ingin kita kejar dan pertama kali BBM 1 harga diumumkan banyak yang meragukan bahwa program ini akan berjalan, tidak yakin program ini bisa berjalan karena memang terlalu sulit, juga terlalu mahal biayanya," jelas Presiden Jokowi, Jumat 29 Desember 2017.

Atas hal ini, Jokowi mengakui meminta Menteri ESDM dan Menteri BUMN untuk menghitung berapa biaya tambahan yang dikeluarkan, untuk program ini. 

Menteri LHK: Pembangunan Tak Boleh Terhenti Atas Nama Deforestasi

Setelah dihitung, ternyata butuh anggaran hingga Rp800 miliar, maka langsung diputuskan. Jokowi mengatakan, anggaran itu jauh lebih sedikit dibanding subsidi BBM yang memakan anggaran hingga ratusan triliun. 

"Kalau dulu subsidi BBM bisa Rp300 triliun diberikan ini kenapa enggak Rp1 triliun gak diberikan, itu sebabnya saya putuskan mengapa BBM Satu Harga harus," katanya. 

Jokowi kembali mencontohkan harga BBM di Papua yang sangat mahal. Termasuk di daerah perbatasan Kalimantan, seperti Kapuas Hulu yang bisa mencapai Rp40 ribu per liternya. 

Di Sulawesi juga demikian. Jokowi mengatakan, harganya bisa mencapai Rp25 ribu per liternya. 

"Akibatnya apa? ini yang sering tidak kita kalkulasi akibatnya harga-harga bahan pokok yang dibutuhkan rakyat menjadi semakin mahal di tempat-tempat itu karena biaya distribusinya mahal, biaya logistiknya tinggi," jelas Jokowi. 

Menurutnya, ini pekerjaan yang sangat berat. Namun ada perbaikan yang terjadi di lapangan. Karena medannya sangat berat, terutama di beberapa lokasi yang dikelilingi gunung seperti daerah Papua. Maka, di beberapa lokasi pihak swasta juga dilibatkan selain negara melalui Pertamina. 

"Saya mengucapkan terima kasih sekali lagi kepada seluruh jajaran Pertamina dan swasta yang bekerja keras mewujudkan BBM Satu Harga, BBM berkeadilan dan dengan mengucap bismillah saya resmikan secara serentak 17 lembaga penyalur BBM Satu harga yang ada di berbagai daerah," tegas Jokowi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya