Bantu PLN dan Pertamina, Pemerintah Jebol Anggaran

Ilustrasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yasin Fadilah

VIVA – Pemerintah lewat Kementerian keuangan menyampaikan, telah membayarkan subsidi BBM dan Elpiji kepada PT Pertamina (Persero) dan subsidi listrik kepada PT PLN (Persero).

Pertamina Implementasikan Pencatatan Digital LPG Subsidi, Difokuskan di Jamali

Namun yang mencuri perhatian, pemerintah rela menjebol anggaran yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017, demi meringankan beban kedua perusahaan pelat merah itu.

Total subsidi energi yang seharusnya dibayar, seperti yang ditetapkan dalam APBNP 2017 adalah sebesar Rp89,9 triliun. Namun dalam realisasinya, pemerintah membayarkan subsidi energi Rp97,6 triliun.

Sri Mulyani: Anggaran Subsidi dan Kompensasi Energi 2022 Tembus Rp 551 Triliun

"Ini kan untuk Pertamina dan PLN yang katanya lagi ada tekanan. Kami belanjakan lebih tinggi dari APBN Perubahan," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, di kantornya, Selasa 2 Januari 2017.

Ia menjabarkan, realisasi subsidi BBM dan Elpiji yang dibayarkan kepada PT Pertamina (Persero) pada tahun anggaran 2017 mencapai Rp47 triliun, atau sebesar 105,7 persen dari target APBNP 2017 yang hanya sebesar Rp44,5 triliun.

Beli LPG 3 Kg Bakal Pakai KTP, Pertamina: Sekarang Baru Diuji Coba di Pangkalan Resmi

Hal yang sama untuk subsidi listrik. Bahkan, pemerintah rela membayar sebesar 111,5 persen dari target APBNP 2017 kepada PT PLN (Persero), yaitu sebesar Rp50,6 triliun dari target penyaluran subsidi yang ditetapkan sebesar Rp45,4 triliun.

"Untuk listrik juga. 45,4 triliun (seharusnya), kami membayar Rp50,6 triliun. Lebih tinggi dari APBNP yang 111,5 persen," tuturnya. (one)

Stok LPG Subsidi 3 Kg terpenuhi baik dari SPPBE ke agen hingga ke pangkalan

Subsidi Gas Melon Bakal Ditekan, Dirjen Migas Masifkan Pembangunan Jargas

Dirjen Migas, Tutuka Ariadji mengatakan, saat ini pihaknya tengah meracik strategi untuk menekan nilai subsidi LPG 3 kg hingga Rp 600 miliar per tahun.

img_title
VIVA.co.id
16 Januari 2024