Ini Syarat Luhut Bila Ratu Prabu Mau Investasi LRT

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Panjaitan.
Sumber :
  • ANTARA Foto/Puspa Perwitasari

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Panjaitan tidak mempersoalkan rencana PT Ratu Prabu Energi (Tbk) untuk membangun transportasi massal Light Rail Transit atau LRT di Jakarta.

Anak Usaha Adhi Karya Bakal IPO, Cari Dana Rp1,6 Triliun Buat Ini

"Kalau itu memang ada dia bawa duit ya silahkan aja. Kita senang mana aja yang mau bawa duit," kata Luhut di Gedung BPPT, Jakarta, Senin 8 Januari 2017.

Kendati demikian, Luhut memberikan beberapa syarat kepada Ratu Prabu. Pertama yaitu teknologi yang dibawa harus ramah lingkungan.

Kabel Proyek LRT Sering Hilang, Polisi: Ternyata Dicuri Karyawan

"Entah dia dari dari langit dari surga dari neraka dari mana yang penting teknologi ramah lingkungan," kata Luhut.

Kedua yaitu perusahaan yang bersangkutan harus menggunakan sebanyak mungkin pegawai dari Indonesia. Perusahaan diwajibkan memberikan pendidikan atau vokasional training.

RI Sambut Investasi, Luhut: Tapi Tak Ada Kompromi Soal Kedaulatan

"Memang dari tiga atau empat tahun pertama dia pakai banyak (pegawai) dari dia karena kita kualitas vokasional pendidikan kita kan jelek. Tapi dalam tiga-empat tahun itu dia harus membuat training atau pendidikan untuk menyiapkan orang Indonesia pengganti mereka keahlian harus itu," ujarnya.

Terakhir, kata Luhut, harus ada transfer teknologi yang dibawa. Tiga hal itu menjadi syarat bagi perusahaan manapun yang hendak membiayai proyek kereta LRT.

PT Ratu Prabu Energi Tbk telah menawarkan diri kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk investasi pembangunan Light Rail Transit atau LRT di Jakarta sepanjang 230 hingga 400 km. Perusahaan tersebut berencana menggelontorkan investasi mencapai US$25 miliar atau sekitar Rp400 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya