Industri Pengolahan Rumput Laut RI Kekurangan Bahan Baku

Nelayan rumput laut Indonesia.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Saiful Bahri

VIVA – Pasokan sumber daya alam rumput laut dari Indonesia untuk pasar dunia jumlahnya begitu besar. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal Industri Argo di Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Panggah Susanto.

Klaster Usaha Rumput Laut, UMKM Binaan BRI yang Dorong Perekonomian Nelayan Pesisir Sulawesi Selatan

"Sebanyak 85 persen rumput laut di dunia itu berasal dari Indonesia," kata Panggah di Jakarta Pusat, Jumat, 19 Januari 2018.

Sayang, Indonesia masih mengalami permasalahan dalam, yaitu adanya ekspor rumput laut ke luar negeri yang mencapai 68 persen. Sementara pemenuhan dalam negeri hanya 32 persen dari produksi rumput laut nasional.

Hilirisasi Produk Rumput Laut, Jokowi Beberkan RI Punya Potensi yang Besar

"Ini mengakibatkan industri pengelolaan rumput laut dalam negeri kekurangan bahan baku," ujarnya.

Tak hanya itu, industri rumput laut dalam negeri juga menjadi kalah bersaing untuk mendapatkan bahan baku dengan industri luar negeri, seperti China misalnya. Apalagi industri rumput laut di China mendapatkan fasilitas dari negaranya.

Wow, Konsumsi Rumput Laut Ampuh Pangkas Gula Darah Hingga Anti Kanker

"Belum berkembang industri formulasi dari karagenan yang menjadi bahan tambahan dari industri pangan, farmasi, kosmetik (di Indonesia)," lanjut Panggah.

Karagenan ialah senyawa yang dihasilkan dari proses ekstrasi rumput laut. Karagenan juga dapat digunakan pada makanan sebagai bahan pengental dan pembuatan gel.

Panggah menambahkan, potensi pengembangan budidaya rumput laut di Indonesia tersebar di 23 provinsi. Untuk budi daya rumput laut jenis Eucheuma dan Gracilaria tersebar di 17 provinsi.

Untuk sentra utama produksi budidaya rumput laut terdapat di 10 provinsi yaitu, Banten, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Maluku. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya