Siswa Sekolah Letupkan Tembakan Bertubi-tubi, 2 Orang Tewas

Tempat kejadian perkara penembakan di sekolah di Kentucky, AS
Sumber :
  • REUTERS/Harrison McClary

VIVA – Dua remaja meninggal dunia dan belasan orang lainnya terluka setelah seorang siswa berusia 15 tahun melepaskan tembakan dengan senjata api di sebuah sekolah menengah di Kentucky, Amerika Serikat.

Jokowi Siap Tindaklanjuti Rekomendasi Komnas HAM Soal Laskar FPI

Anak-anak yang ketakutan lalu berusaha menyelamatkan diri, membawa tas mereka dan buru-buru kabur menuju Sekolah Tinggi Marshall County di Benton, Kentucky, sekitar 120 mil barat laut Nashville. Tak lama setelahnya, berdatangan ambulans, mobil polisi dan petugas yang menggunakan senapan serbu di tempat kejadian.

Para siswa di lokasi kejadian mencoba untuk menjebol pagar dan gerbang dengan panik sebelumnya.

Tembak-Menembak di Intan Jaya Papua, TNI Rebut Senjata OPM

Seorang gadis berusia 15 tahun meninggal di tempat kejadian. Sementara seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit setempat. Anak laki-laki itu adalah satu dari enam korban yang dibawa ke rumah sakit setelah terjadi penembakan. Hingga kini, polisi belum mengumumkan identitas seluruh korban.

"Saya sangat panik. Saya tidak bisa benar-benar fokus mengemudi kembali ke rumah. Saya masih gemetar," kata Greg Rodgers, seorang siswa di sekolah tersebut seperti dikutip Independent, Rabu, 24 Januari 2018.

Gadis 9 Tahun Tewas dalam Penembakan di California

Komisaris Polisi Negara Bagian Kentucky, Richard Sanders mengatakan penembak tersebut masuk ke sekolah dengan membawa pistol dan mulai menembaki.

Penembakan di sekolah sebelumnya telah terjadi di California, Texas, Ohio, Illinois, Washington dan New Mexico tahun lalu.

Sekolah Tinggi Marshall County rata-rata ditempuh 30 menit perjalanan dari Heath High School di Paducah, Kentucky, yang pada tahun 1997 seorang anak laki-laki berusia 14 tahun juga menembaki siswa yang menewaskan tiga orang dan melukai lima siswa lainnya.

"Kenyataannya adalah kejadiannya sudah dengan frekuensi yang mengkhawatirkan," kata Gabrielle Giffords, orang yang selamat setelah ditembak di kepalanya pada tahun 2011. 

Dia karena itu meminta Kongres untuk memperkuat Undang Undang soal Senjata Api.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya