- VIACOM18 MOTION PICTURES/BBC
VIVA – Sekolah-sekolah di Gurgaon, India untuk sementara waktu tutup dan meliburkan kegiatan belajar mengajar. Hal itu dilakukan setelah adanya serangan kaum sayap kanan atau konservatif Hindu terhadap bus sekolah di wilayah itu pada Kamis, 24 Januari 2018. Pada saat itu, bus sekolah dibakar dan fasilitas sekolah dirusak.
Dilansir laman BBC, insiden itu terjadi dalam rally kampanye yang dilakukan kaum sayap kanan Hindu menentang film Padmaavat, yang akan segera tayang. Film itu rencananya ditayangkan perdana pada Kamis minggu depan, 1 Februari 2018.
Namun sebelum hal itu terjadi protes yang berbuntut kekerasan dilakukan kaum konservatif di beberapa tempat. Penentang film Bollywood itu tak terima karena film ini mengangkat soal adanya relasi asmara antara penguasa muslim dan ratu India yang diketahui adalah seorang Hindu.
Protes terhadap film ini sudah terjadi dalam dua bulan terakhir. Bahkan sejumlah kalangan menuntut agar Padmaavat tidak boleh ditayangkan. Namun Pengadilan Tinggi India menyatakan bahwa keberatan empat negara bagian India atas film itu seharusnya diselesaikan dan diatur dalam tanggung jawab negara bagian. Selain itu negara bagian juga harus memastikan keamanan dan ketertiban.
Film tersebut menceritakan kisah dengan latar waktu abad ke-14 antara ratu Hindu dan penguasa Muslim, Alauddin Khilji. Meski figur Khilji ada dalam sejarah namun figur Padmaavat disebut adalah fiksi yang berasal dari novel.
Namun kaum sayap kanan tak terima dengan alur cerita yang dianggap menghina Hindu. Bahkan bulan lalu diketahui bermunculan ancaman membunuh aktris Padmaavat, Deepika Padukone dan sutradara filmnya. Bahkan Deepika Padukone dan keluarganya harus dikawal polisi untuk memastikan keamanan mereka.
Hingga kini disebutkan banyak bioskop di India yang tidak berencana menayangkan film kontroversial itu lantaran pihak khawatir bioskop mereka akan menjadi objek amuk massa.
Hubungan Hindu-Muslim di India Memburuk, Sejak Kapan?
India adalah rumah bagi sekitar dua ratus juta Muslim.
