- REUTERS/Stringer
VIVA – Puluhan ribu warga yang tinggal di sekitar pegunungan Mayon, Filipina dievakuasi. Filipina menetapkan status darurat kemanusiaan dan tak bisa memastikan berapa lama warga akan tinggal di pengungsian.
Gunung Mayon telah erupsi dengan memuntahkan lava berwarna merah dan panas, juga melontarkan debu dan batuan. Letusan tersebut dikabarkan terjadi sebanyak empat kali pada Rabu, 24 Januari 2018. Sebelumnya, Gunung Mayon sudah memperlihatkan terjadinya peningkatan aktivitas sejak sepekan terakhir.
Dikabarkan oleh Metro.co.uk, 25 Januari 2018, gunung ini terus menyemburkan abu dan lahar hingga setinggi lebih dari dua kilometer, dan letusannya dianggap semakin membahayakan.
Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina mengatakan, dalam letusan tersebut, aliran piroklastik - gas super panas dan puing-puing vulkanik yang bisa membakar apa pun di jalan mereka - mencapai jarak hingga empat kilometer dari kawah di satu daerah.
Direktur Kantor Pertahanan Sipil Negeri Claudio Yucot mengatakan bahwa upaya pemerintah untuk menjaga jumlah pengungsi yang terus membengkak adalah semacam mimpi buruk bagi bagian 'logistik.'
Dia menambahkan bahwa setidaknya saat ini 66 tempat penampungan darurat di sembilan kota di provinsi Albay timur laut telah terisi. (ase)
TNI AL Kirim Kapal Perang Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang
Ratusan korban terdampak musibah letusan Gunung Ruang dievakuasi prajurit TNI AL keluar dari pulau
