Kantor Berita BBC Digugat Editor Wanita Bikin Heboh
- REUTERS/Suzanne Plunkett
VIVA – Sudah sejak beberapa bulan ini pemberitaan soal gugatan Carrie Gracie, editor perempuan lembaga penyiaran BBC yang ditempatkan di China, menjadi perhatian publik. Carrie Gracie mempertanyakan, pembayaran tak layak yang didapatkannya dari media level internasional tersebut dan kesenjangan upah antara staf pria dan wanita di BBC.
Dia juga mengadu kepada Parlemen Inggris, kemudian menyerahkan bukti soal upah dan pembayaran yang dia terima ke Komisi Digital, Kebudayaan, Media dan Olahraga Parlemen hingga kemudian diadakan sesi hearing yang mendatangkan Carrie Gracie maupun pihak BBC.
Gracie yang kini berusia 55 tahun disebutkan sudah 30 tahun bekerja di BBC. Namun, dia merasa marah, karena ternyata gajinya lebih rendah hampir 50 persen dari editor pria lainnya yang ditempatkan di luar negeri. Padahal, Gracie dari awal menegaskan bahwa dia harus mendapatkan gaji yang sama.
"Saya tidak mau ke China, kalau kondisinya begitu, dari awal saya minta gaji sama, setara," kata Gracie sebagaimana dilansir laman BBC.
Gracie, bahkan mengatakan, dalam proses pembicaraan dengan BBC, dia merasa justru dijatuhkan secara mental dan hasil pekerjaannya dibawa-bawa. Editor yang sudah mengundurkan diri itu juga menyayangkan, jika alasan BBC soal gaji itu karena dia dalam tahap pengembangan kerja.
"Saya merasa marah dengan kondisi ini dan semua hal yang saya dengar tentang keadaan staf wanita yang sengsara," kata dia.
Direktur BBC, Tony Hall menjawab hal tersebut. Hadir di sesi hearing Komisi di Parlemen, Hall mengatakan bahwa memang masih ada hal yang perlu diperbaiki di institusi penyiaran tempatnya bernaung. Namun, dia mengatakan, Gracie sebenarnya sudah menerima gaji level tinggi di BBC.
Dia membantah bahwa level tinggi dan gaji besar di BBC selama ini didominasi pria.
"Saya tidak percaya pada backing dan relasi orang-orang kuat (pria). Saya percaya pada adanya kesempatan yang sama untuk peluang yang ada," kata Hall lagi.