- REUTERS/Kevin Coombs
VIVA – Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, mengundurkan diri pada Rabu waktu setempat. Keputusan tersebut disampaikan setelah mendapatkan mendapatkan tekanan yang hebat dari partainya sendiri, African National Congress (ANC).
Dilansir dari BBC, Kamis 15 Februari 2018, dalam pidato perpisahannya yang disiarkan stasiun televisi setempat dia mengaku tetap tidak setuju dengan kebijakan partainya ANC, meski pun akhirnya dia memutuskan untuk mundur dari jabatan presiden.
Sebelumnya, ANC mendesak dia untuk mundur atau menghadapi mosi tidak percaya dari parlemen. Pemimpin Afrika Selatan sejak 2009 ini diketahui mendapatkan desakan partainya untuk memberi jalan kepada pemimpin baru ANC yang saat ini menjabat Wakil Presiden, Cyril Ramaphosa, untuk memimpin negara tersebut.
Zuma pun diketahui menghadapi berbagai tudingan korupsi. Bahkan, sebelum keputusannya diumumkan, Polisi setempat mengerbek rumah keluarga orang kaya Gupta yang diduga terkait dengan korupsi yang dilakukan Zuma.
Dilansir dari Reuters, Sekretaris Jenderal ANC, Jessie Duarte mengungkapkan, keputusan Zuma ini merupakan langkah yang tepat dilakukan ditengah gejolak ekonomi yang terjadi di negara tersebut akibat korupsi yang ditudingkan selama ini.
"Keputusan ini memberikan kepastian pada rakyat Afrika Selatan ditengah tantangan ekonomi dan sosial yang memerlukan respons mendesak dan tegas," ungkapnya. (ren)
72 Orang Tewas dalam Kerusuhan Mematikan di Afrika Selatan
Kerusuhan dan aksi protes melanda beberapa bagian Afrika Selatan setelah mantan Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, dipenjara.
