Reformasi, Wanita Saudi Kini Bisa Berbisnis Tanpa Izin Wali

Wanita Arab Saudi
Sumber :
  • Guardian

VIVA – Kerajaan Arab Saudi terus melakukan perombakan dan reformasi kebijakan, khususnya terkait hak bagi perempuan. Kali ini, wanita di Arab Saudi telah diberi lampu hijau untuk memulai bisnis sendiri tanpa memerlukan izin dari wali laki-laki.

Lowongan Masinis Perempuan di Saudi Dibanjiri 28 Ribu Pelamar

Sebelumnya, wanita Saudi membutuhkan persetujuan wali dan ditambah notaris untuk mengesahkan pendirian sebuah perusahaan. Mulai pekan ini, sebuah sistem baru yang menggunakan semua prosedur start-up secara elektronik tidak memerlukan izin khusus.

Langkah ini merupakan bagian dari pembaharuan dalam kerajaan yang konservatif untuk menawarkan lebih banyak kebebasan kepada wanita dan membentuk kembali budaya Saudi yang modern.

Sosok Kriangkrai, PRT Sebabkan Sejarah Berdarah Thailand-Arab Saudi

"Tidak perlu wali. Wanita Saudi diperbolehkan memulai bisnis mereka sendiri dengan bebas," tulis Juru Bicara Kementerian Perdagangan dan Investasi Saudi lewat akun Twitter dikutip dari Telegraph.

Wanita Saudi hanya sebagian kecil dari angkatan kerja di negara ini. Namun, partisipasi mereka dalam ekonomi meningkat dengan cepat.

Arab Saudi-Thailand Berselisih 30 Tahun karena PRT Pangeran

Pada Juli 2017, Kementerian Tenaga Kerja dan Pembangunan Sosial Saudi mengumumkan bahwa perempuan menyumbang 30 persen dari angkatan kerja sektor swasta yang meningkat 130 persen selama empat tahun sebelumnya.

Banyak wanita Saudi menyebut transportasi sebagai rintangan utama untuk bekerja di luar rumah, karena mereka tidak boleh mengemudi dan mereka harus membayar sopir atau mengandalkan seorang pria untuk mengantarkan mereka dari dan ke tempat kerja.

Namun pada September 2017, Kerajaan Saudi mengumumkan bahwa sejak Juni 2018, perempuan dapat secara sah berada di belakang kemudi.

Dorongan kerajaan untuk modernisasi dan liberalisasi merupakan andil Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman yang sedang berusaha mewujudkan Visi 2030 untuk Saudi, agar negara itu lebih modern dengan ekonomi yang tidak lagi mengandalkan sektor minyak mentah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya