- KCNA via Reuters
VIVA – Rezim Korea Utara, dilaporkan menjadi negara yang paling korup di Asia, menurut sebuah indeks, diikuti oleh Kamboja yang pemerintahannya dianggap semakin otoriter.
Indeks Persepsi Korupsi 2017, yang dirilis oleh badan yang berbasis di Berlin, Transparency International, menemukan bahwa sebagian besar negara hanya membuat sedikit, atau bahkan tidak ada kemajuan dalam mengakhiri korupsi.
Seperti dikutip dari Asiancorresponden, Jumat 23 Februari 2018, dari kemungkinan skor 0-100, di mana 0 berarti sangat korup dan 100 berarti sangat bersih, Korea Utara mencetak angka 17.
Menurut lembaga thinktank Amerika Serikat di Heritage Foundation, penyuapan telah meluas dan korupsi terus mewabah di setiap tingkat negara dan ekonomi yang bersifat satu partai tersebut.
Kamboja juga tidak lebih baik, di mana negara tersebut mencetak skor 21, berada di peringkat 161 dari 180 negara dari wilayah yang disurvei.
Meski Kamboja memiliki UU anti-korupsi berstandar internasional, namun pejabat publik terus melakukan praktik korupsi dengan kekebalan hukum.
Perdana Menteri Hun Sen dan keluarganya, dianggap sebagai sebuah 'cengkeraman' bagi perekonomian negara kecil di Asia Tenggara tersebut.
Satu studi kasus yang mengalami peningkatan positif adalah Indonesia. Meski hanya mencetak skor 37 dan telah melalui jalan panjang dalam memerangi korupsi, namun Indonesia dianggap telah melalui perbaikan dalam mengurangi korupsi di sektor publik dalam lima tahun terakhir.
