Reaktor Nuklir Korut Aktif Lagi, Diduga Sedang Buat Bom Atom

Foto satelit aktivitas di rektor nuklir Yongbyon, Korea Utara.
Sumber :
  • Repro 38 North Org

VIVA – Korea Utara diduga kuat sedang membuat bom atom secara diam-diam. Dugaan ini muncul setelah citra satelit merekam adanya aktivitas produksi plutonium di reaktor nuklir di wilayah Yongbyon.

Delegasi Korea Utara Kunjungi Iran, Isu Kerjasama Semakin Kuat

Gambar aktivitas di reaktor nuklir Korut, terekam citra satelit pada akhir bulan Februari 2018. Di gambar terlihat adanya aktivitas di Yongbyon Nuclear Scientific Research Center, termasuk di reaktor 5 megawatt pabrik tersebut.

Selain itu, terekam juga adanya pengerahan pasukan militer besar-besaran ke reaktor nuklir.

Deretan Negara Paling Tak Percaya Tuhan di Dunia, Mayoritas di Benua Asia!

"Uap-uap diamati pada reaktor 5 MWe pada citra dari 17 dan 25 Februari," kata para analis melaporkan pada situs 38 north, yang dijalankan Institut AS-Korea di Johns Hopkins University.

Tanda-tanda seperti adanya uap itu merupakan indikator telah beroperasinya reaktor, laporan tersebut menambahkan, meskipun biasanya disertai dengan debit air pendingin ke sungai terdekat, yang ditandai dengan pencairan es dan salju.

Kim Jong Un Dikabarkan Punya Selingkuhan Seorang Penyanyi, Hingga Punya Anak Bersama

Foto satelit aktivitas di rektor nuklir Yongbyon, Korea Utara.

Sementara yang tidak ada saat ini, kata mereka, kemungkinan pipa keluar telah diperpanjang lebih jauh ke sungai.

Diketahui, belakangan ini pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, terlibat perang pernyataan dengan Presiden Amerika, Donald Trump. Diduga kuat, kondisi ini bisa memicu perang senjata nuklir kedua negara.

"Jika reaktor beroperasi kembali, seperti yang ditunjukkan oleh bukti, itu berarti Korea Utara telah memulai produksi plutonium mungkin untuk program senjata nuklirnya," laporan tersebut menyimpulkan.

"Tentu ini adalah kekhawatiran, meskipun mereka telah mengisyaratkan bahwa mereka dapat mengaktifkan kembali reaktor tersebut. Tapi saya melihat ini lebih sebagai manuver politik yang direncanakan dengan hati-hati bersamaan dengan berkurangnya ketegangan baru-baru ini dengan Korea Selatan sejak pergantian tahun," kata Rah Jong-yil, mantan kepala badan intelijen Korea Selatan mengatakan kepada The Telegraph, seperti dikutip VIVA, Selasa, 6 Maret 2018.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi Institut Bahan Kimia negaranya di Pyongyang

"Sangat jelas bahwa Korea Utara tidak akan berbicara dengan Korea Selatan atau membahas perundingan dengan AS, jika sanksi internasional tidak berdampak pada ekonomi dan cara hidup mereka, sehingga mereka mengaktifkan kembali fasilitas Yongbyon, tujuan untuk mengingatkan dunia akan kemampuan nuklir Korea dimaksudkan sebagai pesan untuk mengingatkan kita akan kemampuan nuklir mereka," ujar Rah menambahkan.

Citra satelit juga menunjukkan sebuah perkemahan militer baru antara laboratorium radiokimia fasilitas dan pabrik pengayaan uranium, sementara ada indikasi jelas jumlah personel yang lebih banyak di lokasi tersebut.

Peran pasukan tambahan di Yongbyon tidak jelas, kata laporan tersebut, walaupun mereka mungkin melakukan pekerjaan konstruksi baru atau memberikan keamanan tambahan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya