Perlindungan TKI, Menlu Mau Resmikan 3 Aplikasi di Singapura

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyatakan terus berkomitmen untuk meningkatkan perlindungan bagi WNI, khususnya tenaga kerja Indonesia lewat berbagai inovasi dan teknologi.

ASPINA Belanda Diluncurkan, Bagaimana Prospeknya bagi Ekonomi RI

Terkait hal itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akhir pekan ini akan meluncurkan tiga aplikasi yang bisa digunakan para pekerja Indonesia di Singapura, sebagai aplikasi akses dan perlindungan.

Juru Bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir mengatakan pada Minggu nanti, 11 Maret 2018, Menlu Retno akan meluncurkan tiga produk, antara lain Kartu Pekerja Indonesia untuk pelaut, aplikasi Job Order Online untuk pekerja migran, dan BPJS Ketenagakerjaan yang terintegrasi dengan aplikasi Singapura.

RI Bicara Tegas di OKI Minta Tanggung Jawab Bantu Rakyat Afghanistan

"Peluncuran ini akan dihadiri oleh dua sampai tiga ribu pekerja Indonesia di Singapura. Ini juga menjadi tindak lanjut dari instruksi Presiden untuk meningkatkan pelayanan WNI di mana pun berada termasuk penggunaan teknologi," kata Arrmanatha di Jakarta, Kamis 8 Maret 2018.

Kartu Pekerja Indonesia adalah kartu yang menggunakan chip berisi informasi terkait pelaut yang bersangkutan, sehingga jika di masa mendatang ditemui masalah, maka bisa langsung diakses datanya secara online.

Menlu Retno Sebut Indonesia Ingin Afghanistan Jadi Negara Damai

Aplikasi Job Order Online berguna bagi agensi yang ingin mempekerjakan TKI secara langsung menggunakan sistem online tanpa mengajukan dokumen manual melalui KBRI.

Sementara itu, BPJS Ketenagakerjaan saat ini sifatnya diwajikan bagi seluruh tenaga kerja migran di luar negeri, sebab sampai saat ini masih ada data yang belum diketahui secara lengkap.

Arrmanatha menegaskan, Kemlu telah melakukan kewajiban lebih dari perlindungan, termasuk inovasi kepada perwakilan RI di luar negeri seperti sistem hukum dan peningkatan kapasitas SDM khususnya diplomat yang akan ditempatkan di negara yang banyak menemui masalah ketenagakerjaan.

"Sudah banyak inovasi teknologi seperti SMS blast, safe travel dan e-perlindungan akan terus dikembangkan termasuk penerapan aplikasi safe travel yang saat ini sudah berjalan di Singapura, akan dikembangkan ke seluruh perwakilan RI," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya