Pelayan Resto Cepat Saji Ketahuan Ludahi Pesanan

Pelayan meludah di kebab pesanan konsumen di gerai 24 jam
Sumber :
  • Mirror.co.uk/Facebook

VIVA – Kejadian mengejutkan terekam melalui video saat seorang pelayan suatu restoran alias resto cepat saji yang meludahi makanan pesanan konsumennya dan sempat viral di media sosial Facebook. Hal itu terjadi setelah si pelayan dan konsumen sempat terlibat cekcok di gerai makanan yang buka 24 jam tersebut.

Taliban Akan Blokir Akses Facebook di Afghanistan

Saat si pelayan meludahi kebab yang dipesan, si konsumen berteriak dan menegaskan bahwa dia datang ke restoran itu dengan sopan. Namun disayangkan karena restoran Pita Pit, salah satu gerai franchise makanan cepat saji dari Kanada tidak melayaninya dengan baik. Selain di Kanada, Pita Pit cukup dikenal di Manchester, Inggris.

Dikutip dari laman Mirror, si konsumen lantas meneriaki perempuan yang meludahi kebabnya. "Beraninya kamu, saya datang dengan baik-baik," kata dia.

Puluhan Pelaku Kejahatan Diciduk Polres Depok, 2 di Antaranya Tega Bacok Korban

"Ini jam 3 pagi, persetan kamu datang baik-baik," jawab pelayan tersebut.

Rekaman pelayan meludahi makanan konsumen itu lalu dibagikan akun Shaelynn MadPlume melalui media sosial Facebook dan dibagikan orang hingga ribuan kali. Video ini menjadi viral dan direspons oleh puluhan ribu orang.

Facebook dan Instagram Down, Pengguna Ramai-ramai Ngeluh di X: Sudah Beberapa Jam Tumbang Semua!

Pemilik Pita Pit tersebut langsung merespons keluhan pelanggan dan meminta maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Dia mengatakan bahwa mereka sudah membuka gerai Pita Pit Missoula, Montana, Amerika Serikat selama 14 tahun dan terkejut dengan kelakukan salah satu pelayannya itu.

Si pemilik juga mengatakan bahwa pelayan yang meludah di makanan pesanan pelanggan sudah dipecat dan tak lagi bekerja di sana. (ren)
 

Logo Facebook.

Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan

The Taliban in Afghanistan have announced plans to restrict or completely block access to Facebook, a move condemned by rights activists. The Taliban’s acting minister of

img_title
VIVA.co.id
13 April 2024