Gila, Di Kota Ini Tarif Parkir Mobil Rp84 Ribu per Jam

Suasana tempat parkir di pusat kota Melbourne Australia
Sumber :
  • VIVA / Renne

VIVA – Bila bayar parkir mobil di Jakarta Rp5.000 per jam saja sudah membuat pengemudi “misuh-misuh”, maka jangan pernah menyetir di Melbourne. Di kota kedua terbesar di Australia itu, tarif parkirnya hampir 20 kali lipat lebih mahal ketimbang di Jakarta.

Daftar Tarif Parkir Mobil dan Sepeda Motor Bandara Juanda Surabaya 2023

Buktinya bisa ditengok di suatu tempat parkir umum di jalan Royal Lane, yang terletak di belakang Balai Kota Melbourne. Di pintu masuk gedung parkir sudah tertera daftar tarifnya, dengan hitungan durasi per jam.

Tarif paling murah adalah 4 dolar Australia (AUD) yang berlangsung hanya sampai 30 menit. Sedangkan untuk durasi 30 menit sampai 1 jam, tarifnya naik menjadi AUD8. Bila kurs AUD saat ini rata-rata Rp10.500, maka itu sama saja dengan Rp84 ribu lebih.

Daftar Lokasi dan Tarif Parkir Bandara Soekarno-Hatta 2023

Mahal? “Ya, mahal banget, crazy,” ujar Martin Passerieu, pria asal Argentina yang sudah delapan tahun tinggal di Melbourne. Dia saat itu baru memarkirkan mobil vannya ketika mengantarkan VIVA dan rombongan dari Indonesia, yang datang ke Melbourne atas undangan Tourism Australia dan Garuda Indonesia, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, tarif segitu belum seberapa. “Ada yang lebih mahal lagi. Letaknya di kawasan bisnis,” ujar dia, merujuk kepada zona perkantoran di jantung kota Melbourne yang dikenal dengan sebutan CBD, Central Business District.

24 Lokasi Tarif Parkir Termahal Bagi Kendaraan Tak Lulus Uji Emisi Ditambah

Daftar tarif parkir mobil di Kota Melbourne Australia

Menurut laman resmi pemerintah Kota Melbourne, parkir mobil untuk di pinggir jalan saja dikenakan tarif AUD5,50 per jam, atau setara Rp58.000. Apalagi, di dalam gedung di kawasan CBD, bisa lebih mahal lagi.

“Makanya saya berani bawa mobil kalau urusan bisnis saja, seperti antar klien. Kalau ke kantor atau urusan pribadi, saya naik kendaraan umum atau sepeda,” tutur Martin, yang bekerja sebagai konsultan dan guide untuk sebuah biro wisata di Melbourne.

Bukan tanpa alasan pemerintah setempat menerapkan tarif parkir yang tinggi untuk kendaraan bermotor. Salah satunya adalah keterbatasan lahan parkir.

Warga Melbourne pergi kerja dengan sepeda di jalur khusus

“Di sini selain tarifnya mahal, juga susah banget cari tempat parkir, apalagi di jam-jam sibuk. Tidak boleh parkir sembarangan di pinggir jalan,” ujar Dian Fatwa, yang sudah cukup lama tinggal di Melbourne dan berkantor di kawasan CBD.

Menurut Dian, selain lahan yang terbatas, pemerintah setempat sengaja memasang tarif parkir yang mahal agar masyarakat mengandalkan kendaraan umum untuk bepergian di Kota Melbourne dan sekitarnya. “Makanya, ketimbang bawa mobil, saya lebih sering naik trem. Lebih efektif karena haltenya dekat kantor dan saya tidak perlu repot cari parkir,” kata Dian sambil tersenyum.

Tingginya tarif parkir dipandang cukup membuat banyak orang berpikir ulang untuk bawa mobil pribadi. Kebijakan ini tidak saja menekan kemacetan, namun juga bisa menekan tingkat polusi udara.

Bisa jadi itu menjadi salah satu faktor sukses bagi Melbourne bergelar kota paling layak huni di dunia (Most Liveable City) selama tujuh tahun berturut-turut versi lembaga riset Economist Intelligence Unit. “Status itu yang membuat saya betah tinggal di Melbourne,” seloroh Martin.  (one)

    


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya