Korut-AS Terancam Batal Bertemu, Korsel Pilih Jadi Mediator

Pertemuan dengan Kim Jong-un (kiri) akan berlangsung di Singapura, kata Donald Trump (kanan). - AFP
Sumber :
  • bbc

VIVA – Korea Selatan berupaya untuk menengahi dan menjembatani kesenjangan antara Amerika Serikat dengan Korea Utara, lantaran kedua pihak memperlihatkan perbedaan sikap jelang pertemuan kedua pemimpin Juni mendatang.

Negara Sahabatnya Diserang Teroris, Kim Jong Un: Korea Utara Bersama Rusia

Pernyataan ini muncul, setelah Pyongyang mengancam akan mundur dari pertemuan 12 Juni di Singapura, dengan Presiden Donald Trump. Korut mengatakan tidak akan hadir, jika AS terus menuntutnya secara sepihak untuk meninggalkan persenjataan nuklir.

Kantor Kepresidenan Korea Selatan, Blue House mengatakan, Presiden Moon Jae-in bermaksud untuk lebih aktif melakukan peran sebagai mediator di berbagai saluran antara Korsel, Korut, dan AS.

PM Jepang Berencana Perbaiki Hubungan dan Bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

"Blue House bermaksud menyampaikan secara memadai kepada AS, tentang posisi dan sikap Korut, dan cukup menyampaikan posisi AS kepada Korut, sehingga membantu menjembatani kesenjangan antara posisi mereka," kata seorang pejabat Korsel, dikutip dari Reuters, Kamis 17 Mei 2018.

Korea Selatan juga berniat melanjutkan pembicaraan dengan Korea Utara, jelang pertemuan tingkat tinggi dengan Trump bulan depan. Namun, Korea Utara tiba-tiba membatalkan pertemuan tersebut, menyalahkan latihan militer yang sedang berlangsung antara AS-Korea Selatan. (asp)

Korea Selatan Yakin Putri Remaja Kim Jong Un Akan Jadi Penerus sang Diktator
VIVA Militer: Asops Panglima TNI cek kesiapan pengiriman bantuan ke Palestina

5 Negara dengan Militer Aktif Terbanyak di Dunia, Ada Indonesia?

Meski 5 negara ini memiliki kekuatan militer yang besar, penting untuk diingat bahwa jumlah tentara aktif hanyalah salah satu aspek dari kekuatan pertahanan suatu negara.

img_title
VIVA.co.id
1 April 2024