Stok Minyak Naik, Harga pun Anjlok

VIVAnews - Harga minyak mentah terus menurun, bahkan mencetak rekor terendah dalam hampir sebulan terakhir menyusul meningkatnya pasokan minyak di Amerika Serikat (AS) dan melemahnya permintaan yang terus berlanjut.

Laman harian The Wall Street Journal mengungkapkan bahwa berdasarkan transaksi di bursa New York Kamis sore (Jumat dini hari WIB), harga minyak light sweet untuk pengiriman Desember turun US$2,34 (3 persen) menjadi US$76,94 per barel. Ini merupakan harga terendah sejak 14 Oktober 2009.

Di bursa London, harga minyak mentah Brent turun US$1.93 atau  2,5 persen menjadi US$76,02 a per barel.

Penurunan harga secara drastis terjadi saat Departemen Energi AS melaporkan persediaan minyak meningkat tengah. Stok minyak mentah naik 1,762 juta barel, lebih banyak dari perkiraan para analis, yang hanya sebesar 200.000 barel.

Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan

Sementara persediaan bahan bakar minyak bertambah 2,56 juta barel. Stok minyak hasil penyulingan, termasuk solar dan minyak pemanas juga bertambah, yaitu sebanyak 349.000 barel.

Data permintaan AS terbaru menunjukkan kekecewaan pasar yang mengharapkan perbaikan ekonomi akan mendorong kenaikan konsumsi. Implikasinya, permintaan minyak minggu lalu turun 4,2 persen menjadi 18,3 juta barel  per hari, jumlah terendah sejak 26 Juni 2009.

"Alasan utama turunnya harga minyak mentah adalah naiknya persediaan minyak tetapi faktor yang lebih berpengaruh adalah anjloknya permintaan [minyak]," kata Carl Larry, Analis Oil Outlook and Opinion Houston. "Rendahnya permintaan merupakan peringatan,"

Ketidakmampuan konsumsi AS meningkatkan stok minyaknya merupakan salahsatu faktor penyebab harga minyak melonjak diatas US80 per barel.

Persentase kapasitas pengilangan minyak AS menurun 0,7 poin persen menjadi 79,7 persen, level paling rendah selama dua dekade lebih, yang diakibatkan badai. Produsen mengurangi produksi dan mencoba menyerap persediaan yang ada meskipun dengan marjin rendah.

Penurunan harga minyak juga dipengaruhi reli dolar terhadap euro. Investormelihat pergerakan dari set beresiko  seperti ekuitas dan minyak dan memilih aset aman yakni dolar. harga minyak yang melemah membuat dolar menguat terhadap mata uang lainnya. Sementara itu pasar ekuitas juga menurun.

Petugas yang mengawal Anies dan Keluarga selama Pilpres 2024 berpamitan

Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir

Tugas tim pengawal yang melekat pada Anies Baswedan selaku Capres 2024 nomor urut 01 telah selesai dan mereka telah berpamitan kepada Anies dan Keluarga.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024