VIVA – Polisi Turki melancarkan operasi untuk menangkap 235 orang yang terkait dengan pendakwah kontroversial Adnan Oktar, atas tuduhan membentuk geng kriminal, penipuan dan pelecehan seksual.
Februari lalu, pengawas televisi Turki menangguhkan program televisi yang dibuat oleh Oktar. Program televisi tersebut berisi konten yang memadukan diskusi dan tarian yang tidak pantas. Pengawas televisi Turki mengatakan, hal itu melanggar kesetaraan gender dan hak-hak wanita.
Oktar menggelar program talk show di saluran televisinya, A9. Dalam program itu, ia mendiskusikan nilai-nilai Islam dan terkadang menari dengan wanita muda yang dia sebut 'anak kucing', serta bernyanyi dengan pria muda yang dia sebut 'singa'.
Pada tahun 2006, Oktar menulis buku berjudul 'Atlas of Creation' dengan nama pena Harun Yahya, dengan alasan bahwa teori evolusi Darwin adalah akar dari terorisme global. Dia telah menulis lebih dari 300 buku yang diterjemahkan ke dalam 73 bahasa.
Selain itu, kepada surat kabar Haaretz pada tahun 2018, Oktar mengatakan, ia memiliki teman-teman yang sangat baik di Israel, yang merupakan Yahudi religius.
"Saya mencintai mereka karena mereka benar-benar religius," kata Oktar kepada Haaretz.
Harun Yahya Tolak Dihubungkan dengan Gerakan Fethullah Gulen
Penulis kontroversial dan pemimpin sekte asal Turki, Adnan Oktar alias Harun Yahya, divonis penjara hingga 1.075 tahun.
