Diplomat Muda 10 Negara Belajar Kenal Indonesia dari Dekat

Menlu Retno Marsudi saat menerima kunjungan para diplomat muda dari 10 negara di Jakarta.
Sumber :
  • Kemlu RI

VIVA – Menjalin hubungan baik dengan semua negara kini tak lagi sekadar mengundang dan menjamu para pemimpin maupun pejabat tinggi asing. Kalangan muda dari manca negara sebanyak mungkin perlu diundang ke Tanah Air untuk mempererat hubungan sekaligus memahami Indonesia dari dekat.

Kutip Kata Bung Hatta, Menlu Beberkan Prioritas Diplomasi RI 2021

Strategi itu lah yang tengah digencarkan Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri RI. Setelah sukses menggelar secara rutin program tahunan Bea Siswa Seni dan Budaya Indonesia - dengan mengundang puluhan muda-mudi mancanegara selama tiga bulan - Kemlu tahun ini menginisiasi program khusus bagi diplomat muda untuk melihat Indonesia dari dekat.

Berlangsung selama 10 hari, yakni 18-27 Juli 2018, sebanyak sepuluh diplomat muda dari sepuluh negara berkesempatan mengunjungi tiga kota, yaitu Jakarta, Bandung, dan Bali. Mereka berasal dari Bangladesh, Fiji, Guyana, Kamboja, Jepang, Meksiko, Myanmar, Nigeria, Papua Nugini, dan Portugal.

Intip Cara Pemerintah Diplomasi dan Kejar Vaksin ke Beberapa Negara

“Saya sangat senang bisa terpilih memenuhi undangan Pemerintah RI untuk melihat kebangkitan Indonesia dari dekat. Bagi saya ini merupakan momen yang tepat untuk berinteraksi langsung dengan masyarakatnya, mengenal budayanya, serta memahami keberagaman dan toleransi di Indonesia,” kata Alanieta Blakelock, perempuan diplomat dari Fiji saat berbincang dengan VIVA di Jakarta, Jumat malam 20 Juli 2018.

Kesan serupa juga dilontarkan oleh Miguel Castro Mendes, diplomat muda dari Portugal. “Masih banyak warga kami yang belum tahu mengenai Indonesia, karena lebih tahunya Pulau Bali. Melalui kunjungan ini saya memiliki wawasan yang lebih luas dan bisa menjelaskan kepada kawan-kawasan saya bahwa Indonesia bukan sekadar Bali, tapi memiliki begitu banyak pulau dan kota yang terus berkembang secara ekonomi dan demokrasi,” kata Mendes, yang pernah menjadi wartawan surat kabar sebelum memutuskan jadi diplomat di Kementerian Luar Negeri Portugal.

Menlu Retno Minta Perwakilan RI di Luar Negeri Beli Batik dari UMKM

Diplomat 10 negara kunjungi Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI

Para diplomat muda dari 10 negara saat kunjungi Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI di Sentul (Foto: Kemlu RI)

Friends of Indonesia

Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu, Cecep Herawan, berharap inisiatif baru ini dapat menciptakan Friends of Indonesia dari kalangan diplomat muda mancanegara. “Mereka ini adalah Duta Besar Masa Depan yang mampu beri manfaat positif, baik bagi para peserta, maupun bagi Indonesia, khusus bagi Kemlu RI dan Perwakilan RI di luar negeri,” kata Cecep.

Menurut Direktur Diplomasi Publik Azis Nurwahyudi, program kunjungan ini bernama “Friends of Indonesia: Fellowship for Future Ambassadors.” “Semua peserta ini belum pernah bertugas di Indonesia. Kami berharap program ini berlangsung sukses dan mendapat sambutan baik dari para peserta serta bisa berkelanjutan di tahun-tahun mendatang,” kata Azis.

Dia mengungkapkan, para peserta pada program tahun ini mengunjungi Jakata, Bandung dan Bali. Di Jakarta, mereka bertemu dengan Menlu Retno Marsudi, berkunjung ke Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian di Sentul, menyambangi suatu kantor media massa, dan menjalin hubungan dengan para calon diplomat RI di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemlu.

Diplomat 10 negara kunjungi Gedung Pancasila di Kemlu RI

Para diplomat dari 10 negara berpose di depan Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri RI (Foto: Kemlu RI)

Di Bandung, para peserta mengunjungi industri-industri strategis nasional, seperti PT Bio Farma, PT Pindad, dan PT DI. Mereka pun juga akan menyambangi salah satu industri kreatif, yaitu PT C59, serta mengunjungi Museum Konferensi Asia Afrika untuk berdialog dengan para Sahabat Museum.

Sedangkan di Bali, sebagai tujuan akhir, mereka akan berdiskusi di Institute for Peace and Democracy dan melakukan kunjungan ke Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali untuk mengenal proses demokrasi di Indonesia.
   

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya