- REUTERS/Ronen Zvulun
VIVA – Proposal Perdamaian Timur Tengah yang telah lama ditunggu-tunggu, disusun pemerintahan Amerika Serikat akan segera dirampungkan.
Diberitakan Reuters, Gedung Putih menyebut bahwa proposal tersebut sebagai sebuah rencana visi ekonomi yang kuat, sekaligus akan membantu menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Seorang pejabat di Gedung Putih mengungkapkan bahwa utusan khusus Presiden Donald Trump, sedang mengerjakan serangkaian proposal paling rinci.
Tanggal rilis proposal tersebut belum diungkapkan. Namun, Trump sebelumnya berharap proposal itu akan diungkapkan awal tahun ini. Sayangnya, keputusannya untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan memindahkan kedutaan di sana, telah meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.
Palestina menyatakan bahwa mereka telah kehilangan kepercayaan kepada pemerintah Trump, untuk bertindak sebagai mediator yang adil.
Proposal Perdamaian Timur Tengah, merupakan produk diplomasi yang dipimpin oleh penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner dan pengacara yang memainkan peran dalam negosiasi, yakni Jason Greenblatt.
Kedua utusan tersebut telah meminta para pemimpin di wilayah Timur Tengah untuk membuat garis besar untuk setiap masalah dan nantinya hasil yang dapat mereka jalani dan bisa diterima oleh pihak lain.
Upaya-upaya terdahulu oleh para Presiden AS sebelumnya untuk merundingkan perdamaian Israel dan Palestina dianggap telah gagal, karena perbedaan status Yerusalem dan perbatasan.
Namun, pihak Trump mengklaim bahwa mereka telah mempelajari upaya masa lalu sebagai tolak ukur ke masa depan. Rencana Trump dinilai akan menjadi paket solusi paling rinci yang pernah ditawarkan dan beberapa sentuhan akhir juga akan diberikan pada proposal utama dan rencana ekonomi.