VIVAnews - Harga minyak mentah awal pekan ini menguat hingga melampaui US$77 per barel di tengah melemahnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya proyeksi permintaan minyak mentah tahun depan.
Berdasarkan transaksi elektronik untuk perdagangan Asia di bursa New York, Senin siang waktu Singapura, harga minyak mentah light sweet untuk pengiriman Desember naik 86 sen menjadi US$77,21 per barel. Jumat pekan lalu, harga minyak light sweet sempat turun hingga US$75,57 per barel, terendah sejak 15 Oktober 2009, sebelum akhirnya naik ke posisi US$76,35 per barel.
Di London, harga minyak Brent untuk stok Desember hari ini turun 74 sen menjadi US$77,05/barel.
Sejumlah analis memperkirakan permintaan minyak mentah akan bertambah tahun depan seiring dengan mulai pulihnya ekonomi global. Bank of America Merrill Lynch menaikkan proyeksi harga minyak menjadi US$85 dari US$75 per barel.
"Pernyataan mengenai pertumbuhan permintaan minyak global sangat menenangkan," kata Merrill Lynch dalam laporannya. "Tidak ragu lagi, konsumsi minyak saat ini sangat mengkhawatirkan," lanjut Merrill Lynch.
"Gabungan antara pasokan minyak dan fundamental permintaan terhadap minyak, longgarnya kebijakan moneter, dan melemahnya nilai dolar AS menimbulkan risiko pertumbuhan bagi minyak untuk naik hingga melampaui US$100 per barel saat kita menjelang tahun 2011," kata Merril Lynch.
Harga minyak melonjak dari US$32 per barel pada Desember lalu karena krisis finansial mulai stabil dan sejumlah negara berhasil keluar dari resesi. "Era di mana harga minyak murah sudah berakhir," kata kepala deputi Gazprom, Alexander Medvedev, Sabtu pekan lalu dalam pertemuan Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik. "Harga minyak di kawasan ini akan menjadi antara US$75 dan US$85 pada 2010," kata Medvedev. (AP)
Terungkap, Arti Nama Anak Perempuan Dude Harlino dan Alyssa Soebandono
Dude Harlino dan Alyssa Soebandono menyiapkan dengan baik sehingga nama anaknya itu memiliki arti yang bagus.
