Media Internasional Soroti Gempa Lombok

Wisatawan meninggalkan Pulau Lombok setelah terjadi gempa bumi
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA – Gempa berkekuatan 7,0 skala Richter yang mengguncang lombok pada hari Minggu, 5 Agustus 2018, telah menelan korban jiwa hingga 91 orang.

Gempa di Taiwan, 18 Orang Masih Hilang

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan bencana hingga hari ini 91 orang meninggal dunia, 209 mengalami luka-luka, tiga rumah rusak dan memaksa ribuan warga untuk mengungsi.

Gempa yang terjadi pada kedalaman 15 kilometer ini pun menjadi sorotan media internasional. Terlebih lagi, ada banyak wisatawan mancanegara yang sedang berilibur baik itu di Lombok, Nusa Tenggara Barat maupun di Bali.

Gempa Magnitudo 6 Guncang Jepang, Tak Ada Peringatan Tsunami

Media Singapura, Channel News Asia (CNA), menyoroti jumlah korban jiwa yang terus meningkat pasca gempa bumi yang terjadi kemarin malam itu. Selain itu, CNA juga mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri Singapura yang mengimbau agar warganya menunda perjalanan ke Lombok beberapa waktu mendatang.

"Warga Singapura harus menunda perjalanan ke Lombok selama periode ini. Mereka yang saat ini berada di Lombok disarankan untuk meninggalkan daerah tersebut melalui penerbangan komersial, yang masih beroperasi di luar Bandara Internasional Lombok," tulis Channel News Asia, mengutip pernyataan Kemlu Singapura.

Jepang Cabut Peringatan Tsunami Imbas Gempa Taiwan

Media Inggris, Independent, menuliskan gempa Lombok tadi malam yang memicu dikeluarkannya peringatan tsunami, meskipun peringatan tersebut kemudian dicabut.

"Itu adalah gempa mematikan kedua dalam sepekan yang melanda lombok. Pada 29 Juli 2018, 16 orang tewas dan ratusan rumah rusak, beberapa di antaranya roboh dan menewaskan orang-orang di dalamnya," tulis Independent.

Japan Times, mendeksripsikan bagaimana kepanikan warga dan wisatawan di Lombok dan Bali pasca bencana tersebut.

"Video menunjukkan orang-orang berteriak berlari panik dari rumah-rumah di Bali, kendaraan bergoyang-goyang. Di Lombok, tentara dan penyelamat membawa orang-orang terluka di atas tandu ke pusat evakuasi," demikian dilaporkan Japan Times.

Selain itu, media Russia Today sempat mengutip pernyataan dari seorang saksi yang sedang berlibur di Bali. Wisatawan bernama James itu mengaku merasakan guncangan gempa paling kuat yang pernah dialami semasa hidupnya.

"Bukti rekaman yang direkam wisatawan bernama James kepada Russia Today memperlihatkan bagaimana air kolam di hotel tempatnya menginap bahkan ikut terguncang saat gempa," tulis Russia Today.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya