Negara Asing Pendukung Awal Indonesia Merdeka, Mana Saja

Upacara Kemerdekaan di Atas KRI Dewaruci
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA – Perjalanan Indonesia untuk lepas dari penjajahan tak "jatuh dari langit". Perjuangan para pahlawan itu akhirnya menuai hasil bagi bangsa Indonesia dengan dibacakannya teks Proklamasi yang menandai kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.

5 Negara Pertama yang Akui Kemerdekaan Indonesia, Mana Saja?

Namun untuk secara sepenuhnya merdeka, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah pengakuan dari negara-negara lain secara hukum terhadap suatu negara atau de jure.

Dukungan atas kemerdekaan Indonesia pada awalnya datang dari negara-negara di Timur Tengah dan Afrika. Salah satunya yaitu Mesir sebagaimana dikutip dari buku Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri yang ditulis oleh M. Zein Hassan, Ketua Panitia Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia.

Rayakan HUT ke-76 Kemerdekaan RI, Astra Gelorakan #SemangatSalingBantu

1. Mesir

Sejak awal abad ke-19, banyak pemuda Indonesia yang menuntut ilmu ke Timur Tengah seperti Mekah, Arab Saudi, Mesir, Baghdad dan Irak. Saat kemerdekaan Indonesia diraih, gema perjuangan itu pun terdengar hingga kepada pemuda Indonesia di luar negeri.

Hari Pahlawan, Megawati Minta Santri dan Milenial Jaga Kemerdekaan RI

Saat itu, organisasi Islam Al-Ikhwan Al-Muslimin menjadi salah satu organisasi yang membantu memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Hal ini kemudian juga diikuti dengan aksi para mahasiswa Indonesia dengan berbagai aksi dan pemberitaan di media massa.

Beberapa aksi tersebut bahkan mengancam keberadaan warga Belanda yang saat itu juga berada di Mesir. Bahkan disebutkan, Kedutaan Belanda telah menghubungi Kementerian Luar Negeri Mesir supaya pemerintah Mesir menghentikan kegiatan mahasiswa Indonesia yang mengancam.

Berbagai upaya itu akhirnya berujung pada tanggal 22 Maret 1946 di mana pemerintah Mesir secara de facto mengakui kebebasan warga Indonesia di luar negeri dan de facto kedaulatan RI atas Indonesia.

2. Liga Arab

Hubungan Indonesia dengan Liga Arab telah dimulai sejak kelompok itu masih bernama Kongres Pan Arab. Dalam hal ini, perwakilan Indonesia telah meminta kepada Liga Arab untuk turut membantu mengakui kemerdekaan Indonesia serta jaminan kesatuan Indonesia seperti sebelum pendudukan asing.

Pada saat itu, sekjen Liga Arab bernama Abdulrahman Azzam Pasya adalah seorang pan-Islamis dan anti-Inggris. Dengan Indonesia yang berpenduduk mayoritas Islam dan menghadapi campur tangan Inggris, kedua faktor ini menjadi kunci dukungan dari Liga Arab.

Di sidang Dewan Keamanan PBB di London pada 12 Januari 1946, Liga PBB menyampaikan simpati dunia Arab dan Islam terhadap perjuangan Indonesia. Liga Arab juga menyerukan supaya Indonesia berdiri di pihdak keadilan dan kemerdekaan bangsa.

3. Australia

Hingga Perang Dunia II, tetangga terdekat Australia dikenal sebagai Hindia Belanda. Invasi Jepang tahun 1941 dan kekalahan pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1942 memungkinkan gerakan kemerdekaan Indonesia untuk mendirikan Republik Indonesia pada bulan Agustus 1945.

Ketika Belanda bersiap untuk menduduki kembali koloninya, nasionalis Indonesia di Australia melobi pemerintah Australia dan menempa kuat melalui hubungan dengan serikat buruh.

Untuk menunjukkan solidaritas, lebih dari 4.000 pekerja pantai Australia bergabung dengan anggota awak Indonesia dalam pemogokan dan menolak untuk memuat kapal-kapal Belanda yang membawa senjata dan perlengkapan, yang menyatakan bahwa kapal-kapal tersebut 'hitam'.

Blokade adalah titik tertinggi dalam hubungan antara Australia dan Indonesia. Dukungan yang ditunjukkan oleh masyarakat Australia kepada Republik Indonesia menunjukkan kemungkinan pergeseran pascaperang dalam cara Australia menyusun posisinya di wilayah itu.

Dilansir dari laman ABC, dalam siaran radio tahun 1945, Perdana Menteri pertama Republik Indonesia, Sutan Sjahrir berbicara kepada rakyat Australia, mengklaim sebagai teman bagi negaranya yang baru juga kepada para pekerja Australia yang menolak memuat kapal-kapal Belanda.

Ia menjanjikan hubungan politik dan ekonomi yang erat di antara tetangga. Sjahrir juga mengacu pada pengalaman baru-baru ini tentang perang di Pasifik dan keberhasilan Australia dalam memukul mundur Jepang atas nama kebebasan.

Sjahrir berjanji bahwa dalam konflik di masa depan, Indonesia yang merdeka akan membantu membela kebebasan Australia.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya