Jaga Kelestarian Laut, Negara Kepulauan Komitmen Patungan US$1,2 Juta

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/nz/16

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Panjaitan mengatakan, dalam upaya mengatasi masalah pencemaran laut global, dibutuhkan komitmen dan serangkaian action plan dari negara-negara kepulauan yang ada di dunia.

Diduga Diterjang Badai, KM Sumber Daya Hilang Kontak di Kepulauan Riau

Karenanya, dalam forum bertajuk 'The 2nd Senior Official Meeting of The Archipelagic and Island States (AIS) Forum' yang digagas Kemenko Maritim dan United Nation Development Programme (UNDP), Luhut pun memastikan akan ada pembentukan AIS Fund, guna menyokong sejumlah rencana penyelesaian masalah polusi kelautan tersebut.

"Kami memang mengalokasikan US$1,2 juta sampai tahun 2025, dalam program ini. Karena ini tidak bisa main-main untuk mengatasinya," kata Luhut di Jakarta, Kamis 6 September 2018.

5 Fakta Ajaib Dasar Laut yang Telah Dijelaskan dalam Al Quran

Luhut menegaskan, masalah pencemaran laut yang saat ini sudah semakin kritis akibat tingginya paparan mikroplastik di perairan global, bukanlah masalah sepele yang bisa dipandang sebelah mata.

"Kita boleh bangun yang lain-lain, tetapi kalau ini rusak, maka akan rusak juga lautnya. Karena laut adalah masa depan kita," ujarnya.

Nama-nama Korban Tewas dan Selamat dalam Tragedi Ritual Laut di Jember

Luhut pun memastikan, forum bersama UNDP dan perwakilan negara-negara kepulauan ini akan diupayakan untuk membentuk skema pembiayaan bersama bagi AIS Fund tersebut.

"AIS Fund ini nanti dicari formatnya bagaimana, supaya nanti bisa dimanfaatkan bersama karena tidak bisa sendiri. Jadi mungkin apakah blended finance atau yang lainnya, yang nanti akan dirancang dalam diskusi ini," kata Luhut.

Mengenai sasaran pembiayaan dari upaya menyelamatkan kebersihan laut tersebut, Luhut pun menjelaskan mengenai beberapa aspek yang akan didiskusikan lebih lanjut.

"Bisa untuk infrastrukturnya atau bahkan langkah penanganan kebersihannya, itu juga dirumuskan lagi bagaimananya. Makanya, kita coba dari negara-negara ini dan juga dunia internasional," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya