Jemaah Haji Amerika Terjangkit Masalah Pernapasan Setelah Pulang

Jemaah haji dari seluruh dunia kumpul di Masjidil Haram, Mekah
Sumber :
  • VIVA/Beno Junianto

VIVA – Ratusan penumpang pesawat di Amerika Serikat yang baru tiba dari ibadah haji di Mekkah, diduga terjangkit penyakit pernapasan.

61 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Surabaya, Kenali Gejala-gejalanya

Pada Rabu lalu, dilansir dari Channel News Asia, pejabat kesehatan AS mengirim tim tanggap darurat dengan peralatan diagnostik ke Bandara Internasional John F Kennedy di New York, setelah lebih dari 100 penumpang penerbangan Emirates dari Dubai, mengalami gejala mirip flu.

Dr Martin Cetron, Direktur Divisi Global Migration and Quarantine di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, mengatakan bahwa petugas kesehatan mengevaluasi hampir 549 penumpang di bandara, dan mengirim 11 orang ke rumah sakit untuk pengujian lebih lanjut.

Pelunasan Biaya Haji Ditutup pada 5 April, Kuota 213.320 Jemaah Reguler Sudah Terisi

Sepuluh orang diuji untuk mendeteksi adanya virus pernapasan dan bakteri. Hal ini dilakukan untuk mencegah patogen serius yang bisa menimbulkan ancaman kesehatan masyarakat.

Dua dari mereka dinyatakan positif terkena virus influenza A yang sangat ganas, salah satu orang juga telah menderita penyakit pneumonia. Satu orang lain terbukti positif terkena virus flu. Ketiga orang itu baru saja menyelesaikan ibadah Haji.

Terakam Momen Haru Polisi Gendong Jemaah Umroh Disabilitas, Terima Ganjaran Ini

Tujuh anggota awak penerbangan, yang juga berada di pesawat yang sama namun tidak ikut beribadah Haji, terbukti negatif terinfeksi masalah pernapasan.

Sementara itu keesokan harinya, dua penerbangan yang tiba di Philadelphia dari Eropa juga diperiksa oleh tim medis, setelah 12 penumpang mengalami gejala mirip flu. Salah satu dari mereka telah mengunjungi Mekkah untuk ibadah Haji.

Cetron mengatakan pejabat kesehatan di New York telah bersiap untuk mengkarantina sekelompok besar penumpang yang sakit di sebuah area di bandara.

Dari total 11 penumpang yang dibawa ke rumah sakit untuk evaluasi, 10 di antaranya terbukti mengalami masalah pernapasan, sementara satu orang lainnya menunjukkan tanda-tanda keracunan makanan.

Namun, pihak berwenang menegaskan 10 orang tersebut telah dinyatakan negatif terhadap Sindrom Pernapasan Timur Tengah atau MERS. Infeksi pernapasan ini adalah salah satu yang mematikan dan pertama kali diidentifikasi di Timur Tengah pada tahun 2012.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya