Bersihnya Sungai Cheonggyecheon dan Harapan Jokowi untuk Ciliwung

menyusuri indahnya tepi Sungai Cheonggyecheon, Seoul.
Sumber :
  • dok/ Setwapres

VIVA – Selasa pagi, 11 September 2018 pukul 07.30, waktu Korea Selatan, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo menyempatkan berjalan kaki bersama peserta Korea-Indonesia atau KIND Meet Up menuju Plaza Cheonggeyecheon.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

Seperti dalam siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Presiden dan Iriana Jokowi beserta rombongan, melewati underpass integrasi stasiun kereta api bawah tanah dengan pertokoan.

Di penghujung jalan sebelum menyusuri tepi sungai, Presiden disambut Wali Kota Seoul, Park Won-Soon. Presiden, Ibu Iriana, dan para peserta KIND Meet Up berdialog sembari berjalan santai menyusuri indahnya tepi Sungai Cheonggyecheon, Seoul.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

Sepanjang tepi Sungai Cheonggyecheon, Presiden Jokowi berbincang akrab dengan Wali Kota Seoul, Park Won-soon. Yang menjadi perhatian Jokowi adalah kebersihan Sungai Cheonggyecheon, yang melintasi tengah kota itu.

Jokowi menyusuri indahnya tepi Sungai Cheonggyecheon, Seoul.

Sekjen PDIP soal Teman Megawati di Open House: Yang Tunjukkan Komitmen Indonesia Bukan Bagi Keluarga

Mantan gubernur DKI Jakarta itu teringat Sungai Ciliwung, yang masih kotor padahal juga melintasi jantung Ibu kota.

"Sungai Cheonggyecheon ini sebuah inspirasi yang sangat bagus, kalau sungai Ciliwung bisa bersih, dan itu bisa. Tahun 2003, sungainya juga sama (seperti Ciliwung) dan dengan waktu dua tahun tiga bulan sangat bersih sekali seperti zaman dahulu kala. Sebuah tontonan yang bisa jadi tuntunan untuk bisa digarap di Jakarta," kata Presiden Jokowi.

Bersihnya sungai Cheonggyecheon ini, tidak terlepas dari peran Wali Kota Seoul sebelumnya, Lee Myung-bak. Prestasi dia itu, kemudian yang membuat Lee Myung-bak terpilih menjadi Presiden Korea Selatan periode 2008-2013.

Sungai Cheonggyecheon ini juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Korea Selatan. Jokowi tertarik untuk menimba ilmu ke Wali Kota Park, untuk bisa membuat sungai-sungai di Jakarta, juga seperti Cheonggyecheon yang bersih itu. Apalagi, pada 2017 lalu, Jokowi menjadi warga kehormatan Seoul.

"Katanya, kalau sudah menjadi warga kehormatan minta apa saja diberi, saya mau minta resep bangun sungai ini ke Mayor Park," ujarnya.

Mayor Park menyambut keinginan Presiden Jokowi ini dengan baik. Ia pun terkesan, karena Presiden Jokowi pun awalnya merupakan seorang wali kota.

"Jakarta dan Seoul adalah sister city. Apapun yang Bapak perlukan, kami siap. Karena Bapak warga kehormatan Seoul, kami siap bantu. Jadi, kalau Bapak sebagai warga kehormatan datang ke Seoul, semua fasilitas gratis buat Bapak," kata Mayor Park.

Di sisi lain, Jokowi mengungkapkan masih banyaknya peluang kerja sama di bidang investasi yang dapat ditingkatkan. Sehingga, menurut Presiden, hubungan yang lebih dekat dengan Presiden Moon akan sangat berguna bagi peningkatan investasi.

"Terutama, kita ingin bangun barang subsitusi impor yang belum bisa diproduksi di Indonesia. Kita ingin kerja sama di bidang itu misalnya petrochemical dan farmasi. Kita terlalu banyak impor, ini yang harus kita produksi di dalam negeri. Kalau mau cepat ya partner-an, kerja sama," jelasnya.

Selepas jalan santai dengan KIND Meet Up, Kepala Negara dijadwalkan memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa yang ada di Hankuk University of Foreign Studies. Usai memberikan kuliah umum, Presiden dan Ibu Iriana beserta rombongan langsung menuju Pangkalan Udara Militer Seongnam, Seoul, untuk melanjutkan perjalanan menuju Hanoi, Vietnam.

Rencananya, Presiden dan Ibu Iriana akan menempuh penerbangan ke Hanoi selama tiga jam 30 menit dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya