Disorot karena Tahan 1.000 Warga Muslim Uighur, China Marah

Pria berjenggot dari etnis Uighur di Xinjiang, China.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA – China marah kepada Badan HAM PBB, yang melaporkan hingga 1.000 orang Uighur, yakni minoritas Muslim ditahan di Xinjiang. China meminta, agar Badan HAM PBB menghormati kedaulatan China dan tidak ikut campur atas kasus tersebut.

China Cegah Pengungkapan Pelanggaran HAM di Tibet dan Xinjiang oleh Media Asing?

Diketahui pada Senin kemarin, Komisioner Badan HAM PBB, Michelle Bachelet melaporkan soal penahanan dan pelanggaran HAM terhadap minoritas Uighur yang terjadi di China, dan dilakukan sepengetahuan otoritas. Hal itu disampaikan Bachelet dalam pidatonya di rapat watchdog HAM PBB di Jenewa, Swiss.

Mantan pemimpin Chile itu juga mendesak China, untuk memberi izin kepada kelompok pemantau dan watchdog masuk ke area barat China, untuk melakukan penyelidikan di sana. PBB, kata dia, harus turun tangan.

Mengenal Xinjiang, Rumah Mayoritas Muslim di Negara China

"Bachelet, seharusnya paham prinsip tak ikut campur dalam Piagam PBB," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, sebagaimana dikutip dari laman Aljazeera, Rabu 12 September 2018.

Geng mengatakan, Bachelet harus menghormati kedaulatan China dengan objektif dan tak boleh hanya mendapatkan sumber dari satu pihak.

Warga Uighur Unjuk Rasa di Istanbul

Diketahui beberapa hari terakhir, laporan Badan HAM PBB memang menyoroti penahanan hingga 1.000 Muslim Uighur di China. Sementara itu, Bachelet juga menekankan bahwa bangsa Uighur mengalami tekanan, baik dalam hal kebebasan individu, termasuk mengalami pengetatan dalam hal menjalankan ibadah dan agamanya.

Ilustrasi etnis Uighur kerja di pabrik.

Ritel Fashion China Hadapi Ancaman Boikot di Tengah Tuduhan Eksploitasi Warga Uighur

Organisasi Save Uyghur, yang didukung organisasi HAM 'Justice for All' yang berbasis di Chicago, telah memulai kampanye boikot terhadap toko pakaian online China, Shein.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024