Pence Tak Mempan, Trump Didesak Tekan Myanmar soal Jurnalis Reuters
- REUTERS/Jonathan Ernst
VIVA – Para senator Amerika Serikat, baik dari Partai Demokrat maupun Partai Republik meminta, agar pemerintahan Donald Trump melakukan berbagai upaya untuk membebaskan dua orang jurnalis Reuters yang ditahan di Myanmar.
Termasuk, permintaan mereka, agar AS memberi sanksi ekonomi lebih berat ke Myanmar, demi membebaskan dua jurnalis yang ditahan, karena melakukan pekerjaan jurnalistik tentang pembantaian di Myanmar.
Dikutip dari laman Reuters, para anggota Senator juga mengatakan sudah bersurat dengan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo.
"Kami menulis surat, karena merasa terganggu dengan ketidakadilan yang diterima dua orang jurnalis Reuters, Wa Lone dan Kyaw Soe Oo yang dituntut tujuh tahun penjara dan tak mendapatkan keadilan, kini dipenjara di Myanmar," kata Senator dari Partai Republik, Marco Rubio. Hal ini juga diaminkan oleh Politikus Partai Demokrat, Jeff Merkley.
Surat yang dikirimkan kepada Pompeo ditandatangani oleh para anggota Senator dari dua partai, meski tak seluruhnya dari jumlah anggota yang ikut serta.
Diketahui bahwa awal bulan ini, Wa Lone dan Kyaw Soe Oo dinyatakan bersalah, karena melakukan tugas sebagai jurnalis meliput tindakan represi yang dilakukan militer di Myanmar. Mereka dituntut tujuh tahun penjara dan hingga saat ini masih ditahan.
Mereka melakukan investigasi atas kasus pembunuhan warga Rohingya oleh militer dan tak ditemukan bukti pelanggaran hukum yang dilakukan. Sayangnya, mereka tetap ditahan. Sementara itu, Wakil Presiden AS, Mike Pence juga sudah pernah menyuarakan pembebasan untuk dua jurnalis tersebut, namun belum membuahkan hasil.