Laut Berdarah Usai Pembantaian Ratusan Lumba-lumba

Pembantaian lumba lumba di pulau Faroe membuat air memerah darah
Sumber :
  • Mirror.co.uk/Sea Sephard

VIVA – Video mengerikan yang menunjukkan pembantaian lumba-lumba di Kepulauan Faroe, Denmark disebarkan oleh kelompok aktivis perlindungan hewan, Sea Sheperd. Di perairan kepulauan tersebut, air memerah tampak seperti menjadi darah tatkala lumba-lumba yang dibantai sebagian tampak mengambang dan sebagian lagi digeser ke sisi tepi laut.

Viral Terekam Lumba-lumba Berenang di Sungai Keruh, Kok Bisa?

Dikutip dari laman Mirror, berburu dan membunuh hewan lumba-lumba menjadi tradisi di Faroe yang disebut dengan ritual Grindadrap. Para nelayan yang turut dalam tradisi itu sengaja terbahak-bahak merasa kebolehannya terbukti dengan mampu membunuh lumba-lumba.

Tradisi ini sudah dilakukan selama ratusan tahun. Foto-foto yang mengerikan menggambarkan adanya pembantaian hewan lumba-lumba dengan menggunakan senjata tajam di Desa Hvalvik. Sementara kelompok aktivis meminta agar pemerintah Denmark menjadikan tradisi yang dianggap tak manusiawi perhatian.

Letjen TNI Richard Tampubolon Ultimatum KKB Papua: Bebaskan Pilot Susi Air

Sea Shepherd yang menentang pembantaian ini mendokumentasikan video dan gambar sebagai bukti bahwa kegiatan tersebut sudah dilakukan selama 11 kali dalam setahun.

Diperkirakan 1000 lumba-lumba dibunuh dalam setahun terakhir.

Pangkogabwilhan III Letjen Richard Ultimatum KKB Papua Segera Bebaskan Pilot Susi Air

"Senjata tajam digunakan menebas hewan dan hewan-hewan ini perlahan-lahan mati mengenaskan," kata salah seorang aktivis perlindungan hewan, PETA.
 

Ilustrasi Ibu Bekerja

Deretan Negara yang Memiliki Work Life Balance Terbaik di Dunia, Adakah Indonesia?

Di seluruh dunia, masyarakat semakin menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan, yang dikenal sebagai work life balance.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024