- REUTERS
VIVA – Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat telah menyetujui penjualan suku cadang untuk pesawat tempur F-16 dan pesawat militer lainnya senilai US$330 juta atau setara Rp5 triliun kepada Taiwan.
Penjualan peralatan militer ke Taiwan dianggap akan semakin memperburuk hubungan AS dengan China. Sebab, China mengklaim bahwa Taiwan merupakan bagian dari negaranya di bawah One China Policy.
"Penjualan ini akan berkontribusi pada kebijakan luar negeri dan keamanan nasional AS, dengan membantu meningkatkan keamanan dan kemampuan defensif negara penerima, yang telah dan terus menjadi kekuatan penting untuk stabilitas politik, keseimbangan militer dan kemajuan ekonomi di kawasan itu," kata Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan Pentagon dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Selasa 25 September 2018.
China memiliki kecurigaan terhadap niat Amerika Serikat kepada Taiwan. Saat ini, militer Taiwan memang dilengkapi dengan persenjataan buatan AS dan ingin membeli peralatan yang lebih canggih, termasuk jet tempur baru.
Dalam sebuah pernyataan, Kantor Kepresidenan Taiwan berterima kasih kepada AS atas dukungannya dan mengatakan negaranya akan terus berkomunikasi dan dalam kerja sama yang erat dengan Washington, untuk berbagai masalah termasuk keamanan.
Belanja militer Taiwan senilai US$330 juta itu mencakup suku cadang untuk F-16, C-130, F-5, Indigenous Defence Fighter (IDF), semua sistem pesawat terbang dan subsistem lainnya, serta elemen terkait lainnya dari logistik dan dukungan program.
Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia
Serangan Rusia terhadap Ukraina pada Jumat, 19 April 2024, dini hari menewaskan sedikitnya sembilan orang, termasuk tiga anak-anak. Kyiv mengatakan pihaknya menembak jatu
