Penyandera Dua Nelayan Indonesia di Filipina Minta Tebusan Rp14 M
- ANTARA FOTO/Joko Sulistyo
VIVA – Kelompok militan Filipina yang diyakini berada di balik penculikan dua nelayan Indonesia dua minggu lalu, meminta uang tebusan sebesar RM4 juta atau setara Rp14 miliar untuk pembebasan mereka.
Komisaris Polisi Sabah, Datuk Omar Mammah, mengatakan bahwa keluarga salah satu korban menerima telepon dari salah satu penculik pukul 10.24 pagi pada 18 September, untuk meminta tebusan.
"Istri salah satu korban yang berada di Sulawesi menerima panggilan dari Filipina. Tidak ada batas waktu yang ditetapkan sejauh ini untuk pembayaran," kata Datuk Ommar, seperti dikutip dari The Star.
"Kemungkinan negosiasi akan dilakukan antara beberapa pihak, termasuk keluarga korban," ujarnya.
Omar mengatakan, polisi telah menerima banyak informasi yang dapat dipercaya dari nelayan yang telah melihat perahu pompa, yang diyakini milik para tersangka yang masih buron.
"Kami mengintensifkan upaya keamanan dari utara Kudat ke selatan Tawau. Sejauh ini para tersangka belum mengeluarkan ancaman," katanya.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal meminta agar Kepolisian Sabah turut mengupayakan pembebasan dua nelayan warga Indonesia itu.
"Semoga Kepolisian Sabah tidak hanya bisa meneruskan informasi permintaan tebusan dari penyandera, tapi juga bisa membebaskan dua nelayan WNI yang diculik dari perairan mereka," kata Iqbal. (ase)