Desa Ini Menolak Kedatangan Semua Jenis Politikus Lantaran Muak

Peta Bosnia
Sumber :
  • intute.ac.uk

VIVA – Ada hal yang menarik di balik cerita kampanye para politikus di Bosnia sebelum diadakannya Pemilu pada pekan lalu. Salah satunya adalah blokir dari salah satu desa terhadap politikus dan atribut yang akan masuk ke desa itu.

Daerah yang Suskes Kelola Dana Desa Dapat Bonus hingga Rp 150 Juta, Kemenkeu Kasih Bukti

Desa Podgora, di bagian depan wilayah pintu masuk desa jelas memampang poster besar berkain putih dengan tulisan "Kalian Terus Membohongi Kami. Tak Ada Partai yang Diterima di Podgora" sebagaimana dilansir laman Dailymail.

Diketahui bahwa Desa Podgora berpenduduk sekitar 700 orang. Luas wilayahnya sekitar 30 Kilometer Persegi. Desa tersebut melarang politikus masuk desa mereka. Bahkan saat tim kampanye tetap bersikukuh sempat menempeli pamflet politikus, penduduk desa langsung mencopotinya bahkan menuliskan di bagian belakang pamflet dengan kalimat,"Paham tidak? Kami sudah muak."

Jokowi Teken UU Desa, Kades Bisa Menjabat Maksimal 16 Tahun

"Sudah cukup kebohongan," kata Adi Silajdzic, warga berusia 47 tahun.

Dia mengatakan sudah menyerah dengan kebohongan politikus yang selama ini datang menjelang kampanye namun tak membawa perubahan apa pun ketika mereka terpilih. 

Marak Korupsi Dana Desa, Kemenkeu Ancam Blacklist dan Hentikan Penyaluran

"Setiap selesai Pemilu ya begitu saja, seperti tak pernah ada yang terjadi di desa kami," lanjutnya.

Desa Podgora merupakan desa berpenduduk Muslim dan merupakan wilayah seperti banyak wilayah di Bosnia lain yang memang kurang diperhatikan lantaran pemerintah negara yang lemah. Selama berdekade disebut tak ada hal signifikan yang terjadi di Bosnia setelah bangsa itu terbelah dan lumpuh akibat konflik yang terjadi di era 90-an.

Perang Bosnia bahkan sudah memakan korban hingga 100 ribu orang dan membagi wilayah itu menjadi dua zona yang dipimpin oleh pemerintahan yang lemah.

"Tak pernah ada yang dibangun di desa kami. Semuanya kami sendiri bahkan untuk mengganti lampu jalan," kata Silajdzic.

Diketahui kebanyakan warga di desa itu adalah petani sayuran dan peternak. Sebagian dari mereka menganggur.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya