Jokowi Tegaskan Pentingnya Kerja Sama Asean Pembangunan Pascabencana

Presiden Jokowi saat tiba di Palu, Minggu, 30 September 2018.
Sumber :
  • Biro Pers Istana.

VIVA – Presiden Joko Widodo mengatakan kerja sama kawasan untuk membantu pembangunan kembali negara-negara, yang terkena dampak bencana alam, sangat penting dilakukan.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Temui Presiden Jokowi di Istana

Hal itu diutarakan presiden di depan para pemimpin negara-negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara di Asean Leaders Gathering di Nusa Dua, Bali, Selasa 10 Oktober 2018.

"Dalam pertemuan saya menyinggung beberapa hal, pertama pentingnya mulai dipikirkan mekanisme kerja sama kawasan dan global bagi pembangunan berkelanjutan pascabencana," kata Jokowi. ?

Kata Istana soal Kabar Jokowi Bakal Anugerahkan Satyalencana ke Gibran dan Bobby

Ia juga menegaskan kerja sama tersebut juga harus diarahkan untuk menemukan skema terbaik baru dalam hal pendanaan infrastruktur.

Menurutnya, pendanaan, yang baik dan beragam untuk mengembangkan infrastruktur di negara-negara kawasan, mampu menekan disparitas atau kesenjangan di antara penduduk Asean. Selain itu, juga dapat mendorong percepatan penggapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs di kawasan.

Budi Gunadi Klaim Berhasil Jadi Menkes Karena Jokowi Tidak Pernah Masuk Rumah Sakit

"Pentingnya prioritaskan SDGs dalam pembangunan nasional masing-masing negara. Salah satu tantangan pencapaian SDGs adalah masalah pendanaan. Oleh karena itu, Indonesia mendorong sumber pendanaan inovatif seperti blended finance," ungkapnya.

Meski begitu, Jokowi mengakui bahwa capaian SDGs di Asean cukup maju. Itu dibuktikan dari angka kemiskinan di Asean telah turun sekitar 68 persen dalam 15 tahun. Karena itu, pentingnya mengurangi disparitas dan jurang pembangunan di masing-masing negara anggota Asean.

"Langkah ini penting untuk memastikan tidak ada tertinggal. Saya perlu garis bawahi bahwa sinergi antara organisasi kawasan dan PBB, serta pentingnya pencapaian SDGs juga prioritas Indonesia selama menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya