Arab Saudi Tahan Ratusan Muslim Rohingya Bertahun-tahun

Pusat penahanan Muslim Rohingya di Saudi
Sumber :
  • Middle East Eye

VIVA – Ratusan Muslim Rohingya, lelaki, perempuan dan anak-anak berada di pusat penahanan di wilayah bagian tengah Arab Saudi tanpa jelas nasibnya. Dikutip dari laman Middle East Eye (MEE), para Muslim Rohingya diketahui kebanyakan datang ke Saudi pada tahun 2011 dengan menggunakan paspor ilegal.

11 Warga Rohingya Meninggal di Perairan Barat Aceh, Menurut Laporan Imigrasi

Mereka meninggalkan Myanmar untuk menghindari persekusi dan bermaksud mencari hidup di Saudi namun akhirnya ditahan sebagai imigran gelap.

Melalui investigasi yang dilakukan tim MEE, salah satu mantan tahanan yang kini menjadi aktivis membenarkan bahwa ratusan Muslim Rohingya masih ditahan di bawah hukum Kerajaan Saudi. Disebutkan bahwa banyak tahanan sudah menghabiskan waktu di tahanan Shumaisi selama bertahun-tahun yang letaknya ada di Jeddah tersebut.

6 Jenazah Diduga Pengungsi Rohingya Kembali Ditemukan di Perairan Aceh

Salah satunya adalah Abu Ubayd (nama diubah demi alasan keselamatan) mengaku juga masih ditahan di lokasi tersebut dan dia memberi keterangan kepada media menggunakan telepon seluler yang diselundupkan ke dalam tahanan.

"Semua kami di sini ingin ke luar, kami frustrasi dan mengalami klaustrofobia (fobia ruangan sempit)," kata Abu melalui sambungan ponsel.

3 Mayat Diduga Imigran Rohingya yang Mengapung di Laut Aceh Dievakuasi Tim SAR

Padahal kata dia, mereka memang tak bisa mendapatkan paspor resmi dari Myanmar karena negara tersebut tak akan mau memberikannya sehingga harus menggunakan paspor palsu agar bisa meninggalkan negara itu dan mengadu nasib di negara lain salah satunya ke Arab Saudi.

"Bahkan mendapatkan kebebasan yang paling dasar di sini pun kami tak bisa," kata dia lagi.

Pengungsi Rohingya di Gedung Balee Meuseuraya Aceh. VIVA/Dani Randi

Pengungsi Rohingya Tetap Dibantu tapi RI Perhatikan Kepentingan Nasional, Menurut Kemenkumham

Kemenkumham Aceh menegaskan penanganan pengungsi etnis Rohingya di sejumlah tempat di provinsi Aceh tersebut harus tetap memperhatikan kepentingan nasional.

img_title
VIVA.co.id
4 April 2024