VIVA – Serangan udara Israel menghancurkan gedung Al Aqsa TV milik Hamas di Jalur Gaza pada Senin, 12 November 2018. Selain studio TV, serangan juga menghancurkan sejumlah bangunan di sekitar Gaza.
Sejauh ini dilaporkan tidak ada korban dalam insiden tersebut. Para pekerja di dalam studio sudah dievakuasi setelah tembakan peringatan dan akhirnya menghancurkan Al Aqsa TV.
Militer Israel mengakui serangan kepada stasiun televisi milik Hamas itu. Sebanyak 200 roket udara ditembakkan militer Israel ke wilayah Hamas pada Senin sore hingga malam hari.
Dalam sebuah pernyataan, Israel berdalih serangan terhadap stasiun Al Aqsa TV untuk memutus pergerakan Hamas.
"(Al Aqsa TV) Itu memberi kontribusi pada tindakan militer Hamas, termasuk dengan menyediakan pesan operasional kepada militan, mengarahkan dan secara eksplisit menyerukan aktivitas teror terhadap Israel, dan memberikan panduan tentang bagaimana melakukan kegiatan teror tersebut," dilansir Straitstimes, Selasa, 13 November 2018.
Hamas bersumpah akan membalas serangan dan tindakan Israel itu.
Sebelum Senin, serangan Israel di Gaza menewaskan tiga warga Palestina dan melukai sembilan lainnya, setelah rentetan tembakan roket ke wilayah basis Hamas.
Serangan itu terjadi setelah operasi pasukan khusus Israel yang mematikan di Jalur Gaza pada Minggu.
Sebuah bus Israel terkena rudal anti-tank di Jalur Gaza, menyebabkan beberapa korban cedera. Seorang tentara terluka parah.
Petugas medis melaporkan sedikitnya enam warga Israel lainnya terluka. Sejumlah rumah dan bangunan sipil diserang roket.
Kelompok militan Palestina di Gaza, termasuk Hamas, mengaku bertanggung jawab atas serangan roket dan serangan rudal di bus yang digunakan oleh tentara Israel.
Mereka mengatakan, tembakan roket itu sebagai pembalasan atas operasi mematikan Israel Minggu malam.