Solidaritas Mahasiswa Menguat, Dicap Ancaman Rezim China

Situs bersejarah Kota Terlarang atau Forbidden City di Beijing, Tiongkok
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA – Ketakutan dan ancaman menghantui sejumlah kampus elite di China menyusul adanya aksi-aksi pembungkaman yang dilakukan oleh rezim terhadap gerakan mahasiswa, khususnya para aktivis mahasiswa sayap kiri di negeri tersebut.

Menko Polhukam Sebut 1.900 Mahasiswa Terindikasi Korban Perdagangan Orang di Jerman

Dikutip dari laman CNN Amerika Serikat, organisasi mahasiswa tersebut diketahui selama ini aktif mengampanyekan hak-hak dan jaminan perlindungan bagi para pekerja.

Agustus 2018, setidaknya ada sembilan aktivis advokasi pekerja yang ditahan karena dianggap memengaruhi aktivitas dan pergerakan mahasiswa di kampus-kampus.

Polri Bakal Keluarkan Red Notice 2 Tersangka TPPO Ribuan Mahasiswa ke Jerman

"Seluruh Universitas Peking saat ini seperti di bawah teror, aparat akan segera datang menjemput dan membubarkan jika melihat mahasiswa membagikan selebaran maupun leaflet," kata salah seorang mahasiswa di Universitas Peking yang tak disebutkan namanya.

Salah seorang mahasiswa yang bernama Zhang Shengye disebutkan juga mengalami serangan dan ditarik ke dalam sebuah mobil di Beijing oleh beberapa orang tak dikenal yang menggunakan jaket hitam.

AS Tuntut 7 Warga China atas Peretasan Jahat yang Disponsori Negara

Sementara itu, pergerakan akar rumput mahasiswa yang dipimpin para aktivis yang menganggap diri mereka adalah Marxis diketahui menjadi "problem" tersendiri yang harus dihadapi pemerintah China saat ini di bawah Presiden Xi Jinping.

Kemudian, para aktivis dan analis juga mempertanyakan kontradiksi antara teori pemerintahan sosialis China, namun terjadi pembungkaman terhadap mahasiswa yang menyuarakan hak-hak pekerja yang sebenarnya diperjuangkan para sosialis dan Marxis.

"Apa arti sosialisme jika tanpa buruh," kata pakar dari Cornell University, Eli Friedman.

Dugaan penculikan juga disebut terjadi terhadap mahasiswa bernama Shen Mengyu dari Sun Yat-sen University bersama sejumlah rekan mahasiswanya. Hingga kini, Shen Mengyu belum diketahui keberadaannya. 

Sementara itu, para mahasiswa dan aktivis terus menyuarakan solidaritas di kampus-kampus dengan seruan "Finding Yue Movement" menyusul adanya gerakan melalui surat terbuka yang dipublikasikan mahasiswa Universitas Peking, Yue Xin agar semua mahasiswa di China mendukung dan menyuarakan hak-hak buruh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya