Logo ABC

Pinjaman Lunak China: Mendongkrak Pembangunan atau Jebakan Utang?

Presiden Xi Jinping diperkirakan akan menawarkan pinjaman lebih lunak dalam forum APEC di Papua Nugini.
Presiden Xi Jinping diperkirakan akan menawarkan pinjaman lebih lunak dalam forum APEC di Papua Nugini.
Sumber :
  • abc

Dalam upayanya mengukuhkan pengaruh ekonomi dan politik di dunia, Pemerintah China kini mengucurkan dana miliaran Dolar berupa pinjaman lunak kepada negara-negara miskin dan berkembang.

Dana pinjaman itu umumnya digunakan dalam proyek-proyek infrastruktur. Namun apa yang terjadi ketika negara penerima tak sanggup membayar pinjamannya?

Sejumlah pengamat memperingatkan Beijing kini mempergunakan pinjaman sebagai bentuk jebakan. Tujuannya, memungkinkan negara itu mengukuhkan pengaruhnya di dunia.

Polanya seperti digambarkan berikut ini.

Diplomasi jebakan utang

Two large ships are docked at the Hambantota Port in Sri Lanka in this 2013 file photo.
Sri Lanka akhirnya menyerahkan pelabuhan Hambantota Port sebagai bagian pelunasan utang mereka ke China.

Wikimedia Commons

Negara-negara miskin dan berkembang terpikat oleh tawaran pinjaman murah dari China demi membangun proyek-proyek infrastruktur.

Kemudian, ketika negara bersangkutan tak mampu memenuhi jadwal pembayaran utangnya, Beijing akan menuntut konsesi atau ganti-rugi lainnya sebagai bentuk penghapusan utang.

Proses ini dikenal sebagai diplomasi jebakan utang.