4 Dekade Runtuh, Pengadilan Putuskan Khmer Merah Lakukan Genosida

Museum Tuol Sleng, Kamboja
Sumber :
  • Atlas Obscura

VIVA – Hampir empat dekade setelah runtuhnya rezim tirani Pol Pot, Mahkamah Internasional akhirnya memutuskan bahwa rezim Khmer Merah melakukan genosida. Hal ini dianggap menjadi sebuah kepastian bagi para korban dan keluarganya. Jutaan rakyat Kamboja diketahui masih berjuang soal kepastian penindasan yang pernah mereka dan keluarganya terima di era tirani tersebut.

10 Negara Termurah untuk Dikunjungi di Tahun 2024

Dikutip dari laman CNN Amerika Serikat, 1,7 juta orang atau hampir seperlima rakyat Kamboja diyakini tewas akibat bekerja paksa di bawah tekanan rezim, kelaparan maupun dieksekusi mati, tanpa peradilan di negara itu pada tahun 1975 hingga 1979.

Pada Jumat 16 November 2018, dua orang, Nuon Che dan Khieu Samphan yang kini berusia 92 tahun dan 87 tahun dinyatakan bersalah atas genosida warga Vietnam di Kamboja pada periode itu. Nuon Chea juga dinyatakan bersalah atas pembunuhan massal etnik Cham di Kamboja.

Temui PM Kamboja, Jokowi Bahas Kerja Sama Impor Beras hingga Peningkatan Investasi

Keduanya didakwa melakukan pembunuhan, deportasi, perbudakan, penyiksaan hingga persekusi atas nama politik, ras, dan melakukan hal-hal tak manusiawi. Mereka dihukum penjara seumur hidup.

Nuon Chea di rezim Pol Pot diketahui memiliki panggilan sebagai Saudara Nomor 2, sedangkan Kheu Samphan dipanggil dengan sebutan Saudara Nomor 4. 

Warga China Takut Berkunjung ke Negara ASEAN Gegara Banyak Perdagangan Manusia

Wakil Direktur Human Rights Watch, Phil Robertson menyatakan bahwa keputusan Mahkamah Internasional ini adalah hal yang patut dirayakan.

"Ini adalah penantian yang sangat panjang dan tentu saja menyita banyak waktu yang melelahkan. Namun, pengakuan dan keputusan ini sangat penting. Letak pentingnya tak berkurang, meski diputuskan saat ini setelah sekian lama," kata Robertson.

OCS Indonesia (Doc: Natania Longdong)

Industri Facility Manajemen Indonesia di Atas Vietnam dan Kamboja

Industri Facility Management (FM) yang memasok pekerja outsourcing di Indonesia mengatakan bahwa pasar Indonesia lebih baik dari Vietnam dan Kamboja.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024