Doa Pilu Wanita Hamil Calon Imigran AS yang Melahirkan di Jalanan

Trump tempatkan 5.200 militer hempang datangnya migran dari Meksiko
Sumber :
  • Sumber BBC

VIVA – Erly Marcial dari Honduras bergabung dengan rombongan imigran menuju Amerika Serikat bersama keluarganya, meski perempuan berusia 21 tahun itu sedang dalam keadaan hamil delapan bulan. Dia melahirkan bayi yang sehat di jalanan yang melelahkan dan mengatakan dia sedang mengharapkan keajaiban lain.

Indonesia Diserbu Imigran China, Cek Faktanya

Dia dan keluarganya terjebak di Tijuana, Meksiko dekat Amerika Serikat karena terhalang kebijakan Presiden Donald Trump yang bersumpah untuk mengusir para migran.

"Kalau saja Tuhan akan melunakkan hatinya (Trump) karena dia memiliki hati yang terdiri dari daging dan darah bukan dari batu," kata Marcial seperti diberitakan Channel News Asia

Anak 8 Tahun Tewas Akibat Penembakan di Mal Alabama AS

Berkat kemurahan hati orang-orang asing di jalan, ditambah bantuan pekerja perawat kesehatan Meksiko dan konsulat Honduras di Mexico City, Marcial menyelesaikan perjalanan lebih dari 2.800 mil (4.500 kilometer) selama beberapa pekan. Kadang-kadang berjalan dengan sandal karetnya selama berjam-jam dengan perut hamilnya.

Dia dan keluarnya memulai perjalanan panjang untuk mencari suaka di Amerika Serikat. Namun, butuh beberapa bulan lamanya untuk mendapatkan wawancara pertama mereka dengan para pejabat AS.

Amerika Serikat Sita 13 Ton Rambut Impor dari Xinjiang

Untuk diketahui, AS hanya memberikan 13,8 persen klaim suaka kepada warga negara Honduras pada tahun fiskal terakhir dibandingkan dengan 20,9 persen untuk pencari suaka di seluruh dunia.

Jika ditolak, Marcial dan suaminya, Alvin Reyes mengatakan mencoba untuk membangun kehidupan di Meksiko atau di Tijuana, di mana mereka tinggal di asrama sederhana dengan tempat tidur susun. Namun, itu bisa terbilang "mewah", relatif dibandingkan ribuan migran lainnya yang tinggal di tenda beralaskan tanah.

Marcial dan Reyes adalah satu contoh dari ribuan migran lainnya yang berusaha mencari suaka ke Amerika Serikat. Mereka berusaha mencari perlindungan lantaran tempat tinggalnya yang penuh dengan kekerasan dan baku tembak setiap harinya. Akibat merasa terguncang, mereka termotivasi untuk meninggalkan Honduras. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya