VIVAnews - Harga minyak mentah masih bercokol di atas US$77 per barel dan tidak mengalami kenaikan yang berarti. Pemicu kenaikan adalah penangkapan lima pelaut Inggris oleh Iran yang berpotensi meningkatkan ketegangan hubungan antara negara-negara utama eksportir minyak dengan negara-negara kuat Eropa.
Berdasarkan transaksi elektronik untuk perdagangan Asia di bursa New York, Selasa Siang waktu Singapura, harga minyak mentah untuk pengiriman Januari hanya naik 1 sen menjadi US$77,29 per barel. Dini hari tadi, harga minyak naik US$1,23 menjadi US$77,28/barel. Sementara itu, harga minyak Brent di London untuk stok Januari naik 2 sen menjadi US$78,49 per barel.
Pemerintah Inggris, Senin 30 November 2009 mengungkapkan bahwa pekan lalu Iran menahan lima pelaut Inggris yang sedang berlomba di Teluk Persia. Peristiwa ini bisa menambah ketegangan hubungan antara Iran, negara eksportir minyak, dengan negara-negara berkuasa di dunia, termasuk Inggris. Negara-negara itu saat ini sedang berupaya menuntut pemerintah Iran untuk menghentikan program nuklir mereka.
Pada Maret 2007, Iran menahan dan akhirnya membebaskan 15 personel militer Inggris. "Jelas kejadian itu berpotensi menegangkan hubungan, tetapi saya tidak yakin kalau dalam tahap ini kejadian itu berdampak besar pada harga minyak," kata David Moore, pakar strategi komoditas pada Fuel First Consulting di Sydney.
Moore memperkirakan minyak akan diperdagangkan rata-rata US$77 per barel tahun depan karena permintaan minyak mentah dari Amerika Serikat tetap melemah. (AP)
Ganjar-Mahfud Ngaku Tak Dapat Undangan Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Bilang Begini
KPU mengeklaim bahwa lembaganya sudah menjalin komunikasi secara pribadi kepada liaison officer atau naradamping pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
