- Twitter.com/@realDonaldTrump
VIVA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menolak usulan Partai Republik untuk membuka kembali pemerintahan sementara waktu. Pembukaan sementara itu bertujuan untuk mendorong negosiasi dengan Partai Demokrat mengenai pendanaan tembok perbatasan.
Hingga saat ini, sudah 24 hari pemerintah AS berada dalam kondisi shutdown atau penutupan operasional administrasi pemerintahan.
Sekitar seperempat lembaga federal ditutup sebagian karena kurangnya dana sejak 22 Desember 2018, setelah Trump meminta dana sebesar US$5,7 miliar dari Kongres untuk membangun tembok keamanan di perbatasan AS-Meksiko dan lainnya.
Dalam pidatonya di konvensi Biro Pertanian Amerika di New Orleans, Trump kembali mendesak Kongres untuk memberinya uang dan mengatakan bahwa pesawat tak berawak, sensor, serta teknologi lainnya tidak dapat melakukan apa yang bisa dilakukan tembok, untuk menghentikan penyeberangan perbatasan ilegal.
Partai Demokrat yang mengendalikan DPR telah menolak permintaan Trump sebesar US$5,7 miliar itu. Senator Republik Lindsey Graham lalu mendesak Trump untuk membuka kembali pemerintah dalam waktu singkat dalam upaya untuk memulai kembali perundingan.
"Itu adalah saran yang dibuat Lindsey tapi saya menolaknya. Saya ingin menyelesaikannya, saya tidak ingin hanya menunda saja," kata Trump, seperti diberitakan Channel News Asia.
Shutdown parsial kali ini adalah yang terpanjang dalam sejarah AS. Trump telah melakukan segala upaya untuk meminta uang guna membangun tembok yang menurutnya diperlukan untuk mengamankan Amerika Serikat terhadap imigran dan narkoba ilegal.
Namun, Demokrat mengatakan, ada cara yang lebih murah dan lebih efektif untuk meningkatkan keamanan perbatasan daripada membangun tembok yang dananya bisa melampaui US$25 miliar. Mereka telah menawarkan dana keamanan sebesar US$1,3 miliar tahun ini untuk membantu membayar berbagai teknologi tinggi dan alat-alat lain demi mengawasi perbatasan. (art)